Wednesday, June 29, 2022

Resume Pertemuan ke-19 Pelatihan Belajar Menulis PGRI 

Judul                 : Pemasaran Buku

Gelombang       : 26

Hari/Tanggal    : Rabu/29 Juni 2022

Nara Sumber    : Agus Subardana,S.E,M.M

Moderator        : Sigit Purwo Nugroho 



Assalamualaikum, selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua.

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah, Tuhan yang Maha Esa, karena sampai hari ini dimalam yang ke 19 pelatihan BM, kita semua masih diberi nikmat sehat. Kita masih bisa mengikuti dan semoga tetap istiqomah hingga selesai pelatihan dan menghasilkan buku solo.
 
Pertemuan ke 19 malam ini masih berkaitan dengan pertemuan sebelumnya. Masih berbicara seputar penerbitan buku. Keren sekali step-step dalam pelatihan BM asuhan Om Jay ini. Kita diberikan materi yang terus berkesinambungan dari mulai pemberian content tentang penulisan, tata cara menulis, jenis-jenis tulisan, cara membuat tulisan kita menjadi sebuah buku, bagaimana buku bisa diterbitkan hingga pemasaran bukunya.  

Malam ini materi yang akan disampaikan narasumber adalah Pemasaran Buku. Dan narasumber kita malam ini adalah bapak Agus Subardana, direktur marketing Penerbit Andi Offset. Bapak Agus sudah sangat berpengalaman sekali dalam bidang marketing, sejak awal tahun 1999 hingga sekarang masih bergelut dalam bidang ini. Maka tidak diragukan lagi tentunya akan banyak tips-tips yang akan disampaikan kepada peserta pelatihan BM ini berkaitan dengan penerbitan dan pemasaran buku yang akan dihasilkan peserta. Pak Agus akan didampingi oleh  moderator bernama bapak Sigit Purwo Nugroho selama dua jam yaitu dari pukul 19.00 - 21.00 WIB.

Seperti biasa pertemuan kali ini dibagi menjadi 4 sesi, yaitu:

  1. Pembukaan 
  2. Paparan materi
  3. Tanya jawab
  4. Penutup
Doa selalu menjadi awal dimulainya aktifitas, dengan harapan kegiatan pelatihan BM malam ini berjalan dengan lancar. Pak Sigit, moderator kita malam ini membuka kegiatan dengan mengajak seluruh peserta untuk berdoa terlebih dulu.

Beberapa point yang disampaikan oleh narasumber kita malam ini antara lain :

🌳Penerbit  Andi adalah penerbit mayor yang bekecimpung di dunia penenrbitan buku dengan beberapa kategori kurang lebih ada 32 kategori, mulai dari buku anak, buku populer, buku tentang fiksi, buku  novel, buku-buku teks perguruan tinggi, buku pelajaran mulai dari TK s.d SMA/SMK dan lain-lain. Selama 40 tahun menerbitkan buku sudah banyak judul buku yang diterbitkan dan dalam sebulan bisa menerbitkan 30 - 60 judul buku.

🌳 Pada masa pandemi Covid 19 penerbit Andi mengalami goncangan yang cukup besar karena pemasaran buku di Indonesia sangat turun drastis dan banyak penerbitan buku yang gulung tikar. Omset selama pandemi juga mengalami penurunan secara drastis yaitu hingga 60%, namun alhamdulillah saat ini sudah mulai kembali ke new normal, dalam dua bulan ini sudah mulai ada kenaikan penjualan.

🌳Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik. Hal ini dapat dilihat dari jenis – jenis buku yang di terbitkan. Jenis – jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokkan menjadi katagori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).

🌳Strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :

1.Faktor Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.

2.Faktor Makro yaitu demografi-ekonomi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

🌳Strategi pemasaran penerbit Andi dibagi menjadi dua yaitu, secara online atau serangan udara dan secara offline yang merupakan serangan darat.  

🌳 A.Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara. (On Line )

1. Pentingnya Transformasi Digital 

Untuk penjualan buku lewat Online ini kita harus terus proaktive untuk terus promosi , supaya kita dapat :

  • Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial
  • Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga kesetiaan konsumen terjaga.
  • Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu
  • Menaikan penjualan dan profit
  • Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing
  • Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan
  • Mengubah tingkah laku ( yang kurang minat beli , menjadikan tertarik beli ) , persepsi dan pendapat konsumen.

2. Pemasaran Buku Lewat Komunitas

Penerbit ANDI juga terus mengadakan aktifitas pemarasan lewat komunitas dengan mengadakan webinar lewat link  Zoom , Live Youtube TV. ANDI, dengan tema – tema yang menarik.

 🌳 B.Strategi pemasaran buku serangan Darat (OF LINE ).

Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju , antara lain :

1.Toko Buku

Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri , sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka  kita perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional.

Untuk itu saluran toko buku tersebut di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan sistem titip jual / konsinyasi, kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan jual putus.

Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan , antara lain :

  • Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol.
  • Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner.
  • Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
  • Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,  Program TAB, Program TAM , dll )
  • Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan , kuncinya kita proaktive komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut yaitu melalui Kepala Toko nya dan Supervisor

2.  Directselling

Pemasaran Buku melalui Directselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu :

  • Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
  • Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kuliah.
  • Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum.

Dengan pemetaan jenis katagori tersebut diatas maka kami sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) di setiap wilayah Kota dan Kabupaten. Penerbit ANDI Offset mempunyai 96 Cabang di Indonesia dari Aceh s.d Jayapura.


Selanjutnya adalah sesi tanyajawab. Berikut ini adalah rangkuman jawaban yang disampaikan oleh narasumber, antara lain : 

💥Penerbit Andi  tidak bersedia untuk hanya menerbitkan atau mencetak 25 eksemplar buku saja dan juga  tidak bisa memperhitungkan berapa hitungannya atau bagaimana cara menghitungnya kalau hanya 25.

💥Yang menjadi pertimbangan paling penting dalam menentukan strategi pemasaran buku adalah tentang target pasar, jenis buku yang ditulis sesuai dengan target pasar,. Yang kedua berdasarkan potensi pasar. misalkan kita akan menerbitkan buku tentang perpajakan, maka hal terpenting yang harus diperhitungkan adalah berapa jumlah mahasiswa yang mengambil ekonomi dan mata kuliah perpajakan tersebut.

💥Cara mempengaruhi nilai pelanggan itu adalah pertama dari sisi kualitas produk kita, kalau buku adalah materi yang kedua pelayanan dan sisi pengiriman dan harga itu sesuai tidak dengan harga yang kita berikan.  Biasanya  ada promo-promo khusus sehingga itu  akan menarik dan mempengaruhi nilai pelanggan.

💥Komunikasi pemasaran yang terintegrasi dan efektif harus mengikuti langkah-langkah yang baik agar  terintegrasi satu dengan lain dari mulai proses produksi penerbitan buku  hingga buku sampai ke pelanggan, sehingga cara kerja yang teritergrasi dengan baik akan menghasilkan penjualan yang baik pula.

💥Menentuka penerbit kita harus harus tahu latar belakang penerbitnya, bisa lihat jejaknya di websitenya mungkin, apa saja jenis-jenis buku yang telah diterbitkan. Sebagai penulis akan mendapat royalti perjanjian kontrak itu dibuat awal dan royalti sesuai dengan kontraknya. Royalti berjangka  6 bulan - 1 tahun dan berkisar antara 5-10 %.


Closing statenment : 

Marilah terus berkarya lewat tulisan yang dapat memberikan kebaikan kepada masyarakat.

Menulis adalah berjuang, Penulis adalah Pahlawan yang akan di kenang selama – lamanya, lembaran karya adalah medan pertempuran, Pena adalah senjatanya.

"Buku adalah gudang ilmu, kuncinya adalah membaca. Membaca adalah jendela dunia”.


Salam Literasi💪💪💪


Tuesday, June 28, 2022

Resume Pertemuan ke-17 Pelatihan Belajar Menulis PGRI 

Judul                 : Mengenal Penerbit Indie

Gelombang       : 26

Hari/Tanggal    : Jumat/25 Juni 2022

Nara Sumber    : Mukminin,S.Pd,M.Pd

Moderator        : Lely Suryani




Assalamualaikum, selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua.

Pertemuan malam ini seperti biasa akan ada satu narasumber yang keren dan didampingi oleh moderator yang tidak kalah kerennya. Bertaburan kata-kata penyemangat nan indah. Meluncurkan amunisi untuk terus berkobar memberi semangat kepada peserta yang sudah mulai melemah. Memotivasi dengan kata-kata menggelitik untuk terus maju pantang menyerah sebelum menghasilkan buku. Siap untuk menerima virus-virus agar menghasilkan karya yang gemilang.

Seperti biasa pelatihan ini dilaksanakan dalam dua sesi utama yaitu sesi pemamparan materi dan sesi tanyajawab. Namun kali ini sang moderator yang enerjik penuh warna-warni untaian kata membagi kegiatan ini menjadi 5 sesi, yaitu : 
  1. Pembukaan.
  2. Perkenalan
  3. Pemaparan Materi
  4. Tanya jawab.
  5. Penutup.

Dan pelatihan BM mulai  dibuka dengan doa bersama, sesuaikan dengan agama dan kepercayaan masing - masing,  dan duduk dengan sikap sempurna seraya menundukkan kepala sejenak. 

Inilah sosok narasumber kita malam ini. Cak Inin adalah nama panggilan dari seorang pria dengan nama lengkap  Mukminin. Beliau lahir 57 tahun yang lalu di Jombang Jawa Timur. Menjadi guru SMP adalah pekerjaan tetapnya, dan  bermacam - macam pekerjaan lain yang  berada dipundaknya. Dalam dunia literasi, sebagai lulusan S2 dari  Jurusan  Pendidikan  Bahasa dan Sastra Indonesia, tentu tak diragukan lagi kemampuannya. Apalagi sebagai  seorang Direktur Penerbit Buku  Kamila Press Lamongan, tentu semakin menambah kekuatan untuk  menjulangkan kiprahnya di dunia literasi. Untuk lebih detail tentang profil beliau, bisa dibaca dalam tautan berikut ini :

https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html 

Lely Suryani yang akan membersamai peserta BM malam ini bertindak sebagai moderator. Tentunya suasana malam semakin larut namun berkat untaian kata-kata manis sang moderator menjadikan malam yang penuh semarak, untuk menyongsong hadirnya narasumber kegiatan dipertemuan ke 17 ini. Nih dia sang moderator mengundang narasumber untuk hadir dalam pentas panggung literasi malam ini dengan pantun : 

Orang terkenal berbaik budi,

Selalu terjamin pola pikirnya,

Mari mengenal penerbit indie,

Kepada Cak Inin sebagai  pakarnya.

Narasumber sudah hadir di tengah-tengah kita. Beliau bercerita bahwa beliau belajar menulis dari nol  di usia 55 tahun di gelombang 8 bulan Maret 2020. Jadi beliau adalah alumni belajar menulis dengan teman-teman di gelombang 8, ada Bu Noralia Purwa Yunita, Bu Musiin, Pak Yulius Roma Patandean, Pak Suharto ( Cing Ato) penulis hebat dan produktif, Bu Aam Nurhasanah, Mayor Nani Kusmayanti, dan bayak lagi tidak bisa menyebutkan semuanya karena lebih kurang  200 orang. Almuni gelombang. 8 ternyata melahirkan banyak guru-guru hebat menjadi penulis yang produktif dan menjadi narasumber di pelatihan belajar gelombang-gelombang berikutnya.

Ada hadiah buku yang disiapkan oleh narasumber untuk peserta yang bisa menjawab pertanyaan. Pertanyaannya adalah : Apa alasan seseorang menulis dan menerbitkan buku? Sebutkan 4 hal yg penting saja. Waktu 1 menit.  Dan diakhir nanti tim akan  mengumumkan 3 orang terbaik dari gelombang 25 dan 3 orang terbaik dari gelombang26. Dikirim bersama alamatnya lengkap dengan no. Hp.

Cak Inin mulai memaparkan materinya. Yuk disimak ! Pada zaman milenial ini semua oarang bisa menulis dan menerbitkan buku. Baik sebagai pelajar, mahasiswa, pegawai, guru, dosen, maupun wiraswasta. Menulis dan menerbitkan buku itu mudah, tidak serumit yg kita bayangkan. Apalagi sebagai seorang guru pasti bisa menulis baik fiksi maupun karya ilmiah. Guru memiliki banyak kisah dan pengalaman inspiratif tersebut perlu kita tulis dan terbitkan buku  menjadi yang bermanfaat bagi orang lain/pembaca.

Untuk bisa terlatih menulis memang butuh ketekunan dan perjuangan. Selain itu, perlu juga tekad dan motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis. Berbicara motivasi, ada banyak kata-kata agar kita terus semangat menulis. Melalui kata-kata mutiara tentang menulis bisa menjadi motivasi agar sukses dalam berkarya. Nanrasumber mengajak pesereta untuk merenungi kata-kata mutiara berikut. Dengan harapan melalui kata-kata mutiara tentang menulis bisa menjadi motivasi agar sukses dalam berkarya. Berikut kata-kata mutiara untuk  motivasi diri menjadi penulis:

  1. "Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib
  2.  "Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". - Imam Al-Ghazali 

Tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan Buku yang tepatdan harus dilalui, yaitu : 

1. Prawriting

a.. Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dg peka terhadap sekitar ( Pay attention).

b. Penulis hrs kreatif menangkap fenomena yg terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.

c. Penulis banyak membaca buku. 

2. Drafting

Penulis mulai menulis naskah buku sesuai  yang dengan apa yang disukai ( pasion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya dengan penuh kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan berekspresi untuk menarik pembaca.

3. Revisi

Setelah naskah selesai maka kita lakukan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang,  naskah mana yg perlu ditambahkan.

4. Editting/ Swasunting

Setelah naskah kita revisi maka masuk tahapan editting. Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit, kan malu kalau banyak kesalahan. Maka penulis dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EBBI.

5. Publikasi 

Jika tulisan Anda yang berupa naskah buku sudah yakin maka Anda memasuki tahap Publikasi atau penerbitan  buku.


Sebelum menerbitkan buku marilah kita melek dulu tentang penerbit. Ada dua macam penerbit yaitu : Penerbit Mayor dan Penerbit Indie. Apa perbedaanya? Mari kita simak penjelasan dari narasumber hebat kita malam ini.

1.  Jumlah Cetakan di penerbit mayor.

# Penerbit mayor :  mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.

#Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.

2.  Pemilihan Naskah yang Diterbitkan

# Penerbit mayor :

Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

# Penerbit indie :

Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya

3.  Profesionalitas

# Penerbit mayor :

Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

# Penerbit indie : kami pun profesional, tapi sering disalahartikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).

4.  Waktu Penerbitan

# Penerbit mayor :

Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

# Penerbit indie :

Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5.  Royalti

# Penerbit mayor

kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

# Penerbit indie :

umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll

6. Biaya penerbitan

# Penerbit mayor :

Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.

# Penerbit indie :

Berbayar sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.


Cak Inin memiliki penerbitan buku dengan nama  KAMILA PRESS LAMONGAN, melayani cetak buku, dengan jasa ISBN, editing, lay out, dan  design cover buku dengan harga terjangkau.

# Syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN:

  1. Kirimkan naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskah lengkap sesuai urutan daftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dengan fotonya dan sinopsis ( ditempatkan di cover belakang). Kalau ada Endors dari pakar ( orang ahli).
  2. Ketik  A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf Arial, calibri atau  Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA sy atau email gusmukminin@gmail.com
  3. Untuk judul dan Cover. Untuk judul kalau kurang pas saya membantu mengusulkan kepada Bapak Ibu judul yang menarik. Cover buku boleh  sudah Bapak ibu buat kami tinggal poles biar cantik dan menarik dengan kesepakan. Cover minta kami buatkan. Siap.
  4. Bapak ibu silakan kirim  judul, nama penulis lengkap dengan  gelar, kata pengantar dari siapa. Minta warna apa, boleh ada ada foto penulis atau gambar  lain, Suka-suka.

Contoh: Fasilitas di Penerbit KAMILA PRESS LAMONGAN

Selain mendapat fasilitas buatkan cover buku, layout, edit dan ISBN penulis juga dapat PO (Pre Order) promo buku dengan harganya serta dapat sertifikat dari penerbit yang kerja sama dengan  pencetakan. Ini fasilitasnya dibuatkan cover buku, sertifikat Penulis buku, PO buku

Berikut ini Harga Penerbitan buku di Kamila Press Lamongan ( harga sewaktu-waktu bisa berubah).

  Biaya Cetak buku  A5, kertas Bookpapar (coklat halus) atau HVS putih  (termasuk biaya ISBN, Layuot, edit, cover buku, PO buku, sertifikat). 

A. 60 halaman:

#  Cetak 5 buku/ eksp. =  566.000

# Cetak 10 buku/ eksp. =  632.000, plus ongkir

B. 70 halaman: 

#  Cetak 5 buku = 570.000

# Cetak 10 buku = 650.000, Plus Ongkir

C. 85 halaman :

 # Cetak 5 buku = 580.000

# Cetak 10 buku = 660.000

D. 90 halaman:

# Cetak 5 buku = 600.000

# Cetak 10 Buku = 715.000

E. 100 halaman:

# Cetak 5 buku = 635.000

# Cetak 10.Buku = 725.000

F. 125 halaman:

# Cetak 5 buku = 650.000

# Cetak 10 buku = 751.000

G. 150 halaman:

# Cetak 5 buku = 665.000

# Cetak 10 buku = 800.000

H. 200 halaman:

# 5 buku = 695.000

# 10 buku = 841.000

I. 250 halaman:

# Cetak 5 buku = 725.000

# Cetak 10 buku = 900.000

J. 300 halaman:

# Cetak 5 buku = 753.000

# Cetak 10 buku = 957.000

H. 350 halaman:

# Cetak 5 buku = 780.000

# Cetak 10 buku = 1.014.000

I. 400 halaman:

# Cetak 5 buku = 805.000

# Cetak 10 buku = 1.070.00

J. 450 halaman:

# Cetak 5 buku = 830.000

# Cetak 10 buku = 1.120.000

K. 500 halaman:

# Cetak 5 = 855.000

#Cetak 10 = 1.170.000

#  SETELAH CETAK 10 BUKU DENGAN JUMLAH HALAMAN DAN HARGA TERSEBUT,

Lebihnya dihitung harga cetak ulang 

1.  Cetak buku 60 hlm Harga @ 20.000

2. Cetak buku 70-75  hlm harga  @21.000

3. Cetak buku 100 hlm. Harga @ 23.500

4. Cetak buku 140 hlm harga @ 27.000

5. Cetak buku 150 hlm @ 30.000

6. Cetak buku   250 hlm. Harga @ 40.000

7. Cetak buku  300 hlm. Harga @  45.000

8. Cetak 320 hlm. Harga @ 47.000

9. Cetak 340 hlm. Harga @ 49.000

10.Cetak 360 hlm. Harga  @ 51.000

11. Cetak 380 hlm. Harga  @ 51.000

12. Cetak 400 hlm. Harga @  55.000

13. Cetak 420 hlm. Harga @  57.000

14. Cetak 440 hlm. Harga @  59.000

15. Cetak 480 hlm. Harga @  63.000

16. Cetak 500 hlm. Harga @ 65.000


Contoh perhitungan biaya Cetak buku

 Jika cetak buku A5 jmh hal 85. Cetak 20.buku, maka rinciannya

1. Cetak 10 buku harga atas 660.000

2. Yg 10 buku dihitung harga cetak ulang x @ 22.000 = 220.000

3. Ongkir 2 kg


Selanjutnya adalah sesi tanyajawab. Berikut adalah rangkuman jawaban dari pertanyaan-pertanyaan peserta.

💥Penerbit mayor adalah penerbit besar, jadi kalau bukunya diterbitkan maka akan mendapat royalti dari penerbit mayor. Dan buku-bukunya memang berkualitas dan laku dijual. Sementara penerbit indie waktu yang dibutuhkan mulai naskah masuk sampai selesai sekitar 2 bulan. Kalau sekarang karena ada aturan yang baru mungkin tidak semua buku dapatnya ISBN kecuali buku yang bersifat ilmiah.

💥Modal bikin penerbit tidak terlalu banyak yang penting cukuplah dengan ngurus dulu CV ke kabupaten dan dinas perijinan untuk mendapatkan SIUP nya.  Selanjutnya mendaftar ke Puspresnas supaya bisa menerbitkan buku. Penerbit tidak harus punya percetakan.

💥Jika sudah lengkap atau acc penulis maka proses buku dicetak di Kamila Press, sekitar 4 - 6 minggu. 

💥Penulis bebas minat cetak buku dengan ukuran A5, B5, A4 ( Majalah) dan ada Haga sendiri. Cetak hitam putih atau warna boleh juga ada harga sendiri. Tapi kebanyakan cetak buku itu ukuran A5.

💥Untuk membuat cover bisa dari penulisnya sendiri atau dibuatkan dari tim penerbit, demikian juga dengan gambar atau warna yang diinginkan penulis dan designnya juga sesuai dengan permintan penulis. 

💥Jer basuki mowo beyo untuk biaya penerbitan buku di penerbit indie yang nanggung adalah penulisnya, nggak banyak silakan diterbitkan 5 buku saja Cak Inin akan layani. Kalau buku tersebut  ber ISBN yang dua  ke kirim ke perpusnas Jakarta. 

💥Dalam menerbitkan buku peserta diberikan kebebasna untuk memilih penerbit indie mana saja, tidak ada pakasaan untuk menerbitkan buku solo.

💥Sebagai penulis pemula maka menulislah saja apa yang ingin ditulis dan didengar bisa dalam bentuk puisi, pantun, sajak atau cerita jadi tidak perlu takut tuliskan saja sampai selesai. Setelah selesai baru kita baca lagi mungkin masih ada tulisan atau naskah yang perlu diperbaiki. Semakin sering menulis semakin bisa membuat tulisan dan bila ingun menjadi lebih baik maka bacalah buku-buku karya orang lain.


Closing Statement :

Tiada kata terlambat untuk menulis dan terbitakan buku, tulislah segera apa yang Anda suka, Anda dengar, Anda lihat, Anda rasakan untuk berbagi kebaikan. ( Cak Inin)

Torehkan penamu dari jejak kakimu, siap tahu jadi penolongmu. ( Cak Inin)

Kalau Anda ingin panjang umur , maka menulislah. ( Cak Inin)


Salam Literasi 💪💪💪

Monday, June 27, 2022

 Resume Pertemuan ke-18 Pelatihan Belajar Menulis PGRI 

Judul                 : Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

Gelombang       : 26

Hari/Tanggal    : Senin/27 Juni 2022

Nara Sumber    : Raimundus Brian Prasetyawan,S.Pd

Moderator        : Mutmainah




Assalamualaikum, selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua.

Tak terasa malam ini adalah pertemuan ke 18 pelatihan BM PGRI yang diprakarsai oleh Om Jay. Malam ini menghadirkan narasumber yang kece luar biasa, seorang guru SD di Jakarta bernama Raimundus Brian Prasetyawan,S.Pd. Memulai aktivitas menulis ketika blog pertamanya (www.praszetyawan.com) dibuat pada 2009. Profilnya pernah dimuat dalam buku berjudul "Majors For The Future". Puluhan tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak. Sebagian besar dimuat di  Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer. Penulis 3 buku solo dan 14 buku antologi, juga aktif di berbagai diberbaga pelatihan kelas menulis sebagai Narasumber. Ketua Komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional. Relawan Pengurus Pelatihan Belajar Menulis PGRI.  Sejak tahun 2020, telah membuat pelatihan kelas dasar blogspot bagi guru-guru se-Indonesia. Sampai saat ini sudah dilaksanakan 5 angkatan. 

Pak Brian sang narasumber kece luar biasa ini  ditemani seorang moderator cantik bernama Mutmainah. Semangat terus menyala agar bisa mencapai cita-cita menerbitkan sebuah buku. Motivasi dan dorongan spirit dari moderator dan narasumber menambah keyakinan akan hasil suatu karya. Tidak ada kata menyerah sebelum benar-benar menghasilkan karya idaman. Dream will come true soon. 

Seperti biasa pertemuan ini dibagi menjadi 4 sesi, yaitu :

1. Pembukaan

2. Penjabaran Materi

3. Sesi Tanya Jawab

4. Penutup

Moderator bu Mutmainah menyemangati seluruh peserta dengan mengutip kaliamt-kalimat penyemangat yang luar biasa dari Bambang Trimansyah, yang berbunyi :

Penulis tidak pernah dilahirkan tetapi diciptakan, bakat menulis tidak selalu dibawa sejak lahir tetapi tumbuh oleh satu motivasi dan gagasan.

Allow yourself to be a beginner. No one starts off being excellent.”

Biarkan dirimu menjadi seorang pemula. Tidak ada yang baru memulai menjadi luar biasa.

 If you want to be a writer, you must do two things above all others: read a lot and write a lot. ”

Jika kamu ingin menjadi seorang penulis, kamu harus melakukan dua hal banyak membaca dan banyak menulis. Menulis dan membaca merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan, amunisi seorang penulis adalah bacaannya. Tidak semangat menulis bisa jadi karena kurang membaca jika membaca sudah dilakukan tetapi masih saja sulit menulis cobalah membaca buku inspirasi atau bermain ke media sosial , niscaya ide-ide brilliant berjejer mengantri..

Kembali sang moderator mengutip kalimat penyemangat, kini dari Ali bin Abi Thalib.  Dampak dari membaca kutipan ini akan semakin menambah keyakinaan diri bisa menghasilkan sebuah buku. Motivasi yang sungguh luar biasa bagi yang ingin meninggalkan karya-karya yang dapat bermanfaat untuk orang lain setelah seseorang tidak ada di dunia lagi. Yuk disimak 

Semua orang akan mati, terkecuali karyanya. Maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak”- Ali bin Abi Thalib

Bu Mutmainah menambahkan informasi tentang pertemuan yang tinggal 2 kali lagi ini  sudah boleh menyusun naskah resume untuk dijadikan buku solo hasil pelatihan. Ditambah 10 pertemuan motivasi sebagai penguatan. Karena seperti yang kita ketahui buku merupakan muara akhir dari sebuah proses penulisan. Hasil tulisan kita tentu saja ingin bermuara menjadi sebuah buku, disamping itu juga sebagai syarat lulus pelatihan, yaitu menghasilkan buku solo.  Masih bingung kemana buku harus diterbitkan? Nah pertemuan malam ini telah mengupas tuntas untuk menerbitkan buku di penerbit indie, yang tentunya informasi ini akan sangat membantu peserta dalam menerbitkan sebuah buku solo hasil dari pelatihan BM ini. 

Pak Brian mengawali pemamparan materi malam ini dengan pertanyaan:  Mengapa menerbitkan buku dikatakan semakin mudah ? Jawabannya ternyata tidak sulit dan sangat memudahkan peserta khususnya para penulis pemula. Apakah itu ? Ya karena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi. Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dll. Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.

Kini dengan adanya  penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut. Karena 

Naskah pasti diterbitkan

Proses penerbitan mudah dan cepat

Apa saja ciri-ciri penerbit indie ? Silahkan disimak gambar berikut : 





Di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas  penerbitan, atau jika ingin cetak ulang tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.

Sebagai tips, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie

  • Biaya penerbitan
  • fasilitas penerbitan
  • Batas maksimal jumlah halaman
  • Ketentuan dan Biaya cetak ulang
  • Apakah dapat Master PDF
  • Jumlah buku yang didapat penulis

Jadi pelatihan BM ini sungguh sangat membantu sekali khususnya kepada para penulis pemula yang ingin menerbitkan buku. Materi penulisan lengkap banget, bagaimana bisa menghasilkan buku terfasilitasi dengan baik. Keren dan TOP BGT banget deh dalam pelatihan menulis binaan Om Jay ini. Sungguh menyesal baru kali ini bisa konsisten mengikuti pelatihannya. Tetapi tetap bersyukur masih bertahan. Semoga segera bisa menerbitkan buku.

Ternyata, sang narasumber yang kece dan luar biasa ini juga menghasilkan buku solonya melalui penerbit indie. Dan beliau juga memiliki akses untuk membantu kami-kami ini menghubungkan ke penerbit indie dan mengawal tulisan hingga terbit. Apa alasan beliau membantu guru-guru menerbitkan buku, silahkan disimak gambar berikut : 



Disamping itu alasan pak Brian membantu para guru menerbitkan buku juga karena berbagai alasan antara lain :
  • Saat itu (Juli 2020) beliau melihat bapak/ibu peserta yang belum tahu mau menerbitkan buku dimana. 
  • Terdapat juga beberapa cerita kasus yang beliau dengar. Ada yang sudah mengirim naskah ke suatu penerbit, namun kemudian tidak jelas kabarnya. Bahkan hampir setahun menunggu, tidak ada kejelasan apakah betul-betul akan diterbitkan atau tidak.
  • Ada juga yang menemukan penerbit namun biayanya luar biasa mahal, sampai berjuta-juta
  • Melihat kasus-kasus tersebut maka beliau membantu bapak/ibu memilihkan penerbit yang sudah terpercaya dengan harga terjangkau dan mengawal sampai naskah terbit menjadi buku.


Pak Brian memiliki rekanan penerbit indie yaitu Penerbit Depok dan Penerbit Malang. Beliau sudah pilihkan penerbit yang enak banget. Kinerjanya sudah tidak diragukan lagi. Hasil cetakannya bagus dan kita tidak perlu mengalami hambatan, karena ada beliau yang akan mengawal dan menjamin buku sampai terbit. Pak Brian mengakomodir  kondisi dan keinginan yang berbeda-beda terhadap buku yang akan diterbitkan yaitu dengan  menyediakan 2 penerbit tersebut, sebagai ilustrasi gambarannya adalah sebagai berikut : 




Dari table tersebut dapat disimpulkan bahwa Penerbit Depok cocok untuk bapak/ibu yang memang hanya sekedar menerbitkan buku saja, tidak berencana cetak ulang, sekadar untuk pribadi saja, sehingga  tidak perlu jumlah buku yang banyak. Maka biaya penerbitannya lebih terjangkau. Di sisi lain, Biaya penerbitan yang terbilang murah membuat biaya cetak ulang di penerbit depok cukup lumayan.

Penerbit Malang cocok untuk bapak/ibu yang  berencana menjual bukunya, karena jumlah buku yang diberikan lebih banyak. Dengan biaya penerbitan 650.000 terhitung lebih hemat. Jika stok buku habis, bisa cetak ulang lagi dengan biaya cetak per buku lebih murah dibanding penerbit depok.

Terkait ketentuan menerbitkan buku di 2 penerbit rekanan pak Brian tersebut, bisa lihat link-link postingan blog beliau, sebagai berikut : 

https://www.praszetyawan.com/2021/09/ini-cara-menerbitkan-buku-dengan-mudah.html

https://www.praszetyawan.com/2021/10/murah-banget-menerbitkan-buku-ber-isbn.html


Jika nanti peserta  ingin mengirim naskah buku ke salah satu penerbit rekanan beliau tersebut, smaka dipersilahkan kirim japri ke WA beliau dengan menyertakan kelengkapan naskah yaitu:

  1. Cover ( judul buku dan nama penulis saja),
  2. Prakata,
  3. Daftar isi (tanpa nomor halaman),
  4. Profil penulis,
  5. Sinopsis

 semuanya digabung dalam 1 file word

Tips menunggu hasil penerbitan buku : 

  • jangan menentukan deadline kapan buku harus terbit, misalkan karena untuk kenaikan pangkat, buku diminta agar terbit bulan apa gitu
  • proses penerbitan buku ya hanya bisa ditunggu saja, karena naskah yang masuk ke penerbit tidak hanya 1-2 saja, belum lagi proses cetak sekitar 2 minggu

Selanjutnya adalah sesi tanyajawab. Berikut ini adalah rangkuman jawaban dari narasumber sebagai berikut : 

💥Secara garis besar, syarat yang ditentukan agar terbitan buku suatu penerbit mendapat ISBN adalah dipasarkan secara luas. Syarat ini sudah otomatis terpenuhi penerbit mayor karena memang bukunya dipasarkan secara luas. Sedangkan penerbit indie harus menyesuaikan syarat ini agar memenuhi ketentuan "dipasarkan secara luas". Puji Tuhan 2 penerbit indie rekanan saya, bisa memenuhi syarat itu

💥Terkait penjualan buku kalau  penerbit mayor untuk penjualannya kan di fasilitasi penerbit mayor, sedangkan penerbit Indie penjualan bukunya secara mandirilebih tepatnya penerbit indie memasarkan lewat web/medsos/marketplace yang dimiliki, namun kalau dari situ saja kurang maksimal, maka akan lebih terasa jika penulis yang memasarkan sendiri, karena penulis tahu siapa target buku terbitannya

💥Tidak ada syaratnya agar naskah diterima  oleh penerbit Indie, cukup ikuti ketentuan dari penerbit indie tersebut

💥Untuk menerbitkan buku tanpa penerbit ? ya bisa saja. Namun cover, layout harus dikerjakan sendiri. Percetakan juga harus cari sendiri. Dan tidak bisa ber-ISBN

💥Perbedaan antara Penerbit mayor dan penerbit indie adalah Penerbit mayor: gratis, tapi ada seleksi. Penerbit indie: tidak ada seleksi, tapi berbayar

💥 Buku yang sudah dicetak bisa dipasarkan  oleh penerbit mayor di toko buku sedangkan penerbit minor melalui web/medsos/marketplace penerbit

💥Untuk mendapatkan sertifikat dalam pelatihan BM ini wajib membuat satu buku solo yang bisa dibuat dari kumpulan resume selama pelatihan yang digabung dalam 1 file word disertai kelengkapan naskah. Jadi deh naskah buku solo.

💥Nah ini penting, dan perlu diperhatikan bapak/ibu peserta semuanya. Bahwa saya tidak pernah menyebutkan deadline kapan buku solo harus terbit. Jadi kapan saja buku solonya terbit, tetap bisa lulus. Karena saya memahami bahwa proses penerbitan itu perlu waktu yang tidak sebentar dan setiap penerbit beda-beda lama waktu penerbitannya, jadi jangan merasa pertemuan terakhir pelatihan adalah deadline buku solo.

💥apabila kita membuat buku antologi karya siswa, selanjutnya kita juga membuat, maka kita juga sebagai penulisnya.Tapi kalau tidak ikut menulis, barulah disebut editor saja

Closing Statement : 

Menerbitkan buku sekarang mudah karena ada penerbit indie. Jadi jangan takut untuk menerbitkan buku jika kita punya naskah. Jangan hanya disimpan di folder dalam laptop saja. Siapa tahu orang lain menyukai atau bahkan membutuhkan tulisan kita.

Di sisi lain, kita harus tanggung jawab dengan tulisan kita yang akan diterbitkan. Harus dibaca ulang lagi sebelum dikirim ke penerbit. Siapa tahu ada yang masih perlu diperbaiki. tentu tidak boleh dong dalam naskah buku ada singkatan-singkatan seperti: utk, tdk, yg, dan lainnya.

Tidak ada deadline terbit buku solo, amun lebih baik jika resume sudah 20, langsung susun menjadi naskah buku. Membaca ulang lagi itu harus dan perlu waktu yang lama. Serta juga membuat kelengkapan naskahnya, jadi nanti walaupun pelatihan masih berjalan, bapak/ibu sudah mulai menyusun naskah, menggabungkan dan merapikan resume-resume di file word. Mumpung masih semangat dengan suasana pelatihan yang masih berjalan. Kalau baru menyusun naskah saat pelatihan sudah selesai, dikhawatirkan semangatnya nanti sudah turun. 


Salam Literasi 💪💪💪

Thursday, June 23, 2022

Resume Pertemuan ke-16 Pelatihan Belajar Menulis PGRI 

Judul                 : Anatomi Buku

Gelombang       : 26

Hari/Tanggal    : Rabu/23 Juni 2022

Nara Sumber    : Theresia Sri Rahayu,S.Pd,SD

Moderator        : Arofiah Afifi



Assalamualaikum, selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua.

Bapak/Ibu hebat peserta Pelatihan Belajar Menulis PGRI bahagia rasanya sampai saat ini masih bertahan dan terus semangat mengikuti pelatihan ini. Semakin hari semakin banyak ilmu yang dipaparkan oleh narasumber keren dan hebat. Seperti malam ini juga akan hadir seorang narasumber yang keren luar biasa dengan segudang prestasinya.

Sang moderator cantik memulai dengan pantun untuk membersamai pelatihan pertemuan ke 16 ini berikut pantunnya:

Makan santen campur gulai

Rasanya sangat penuh kelezatan

Sebentar lagi kelas akan kita mulai

Ibu bapak hebat mari kita saksikan.

Pelatihan BM kali ini dimoderatori oleh ibu Arofiah Afifi biasa dipanggil atau lebih dikenal dengan Ovi. Nama yang cukup singkat dan mudah diingat. Bu Ovi adalah alumni BM gelombang 24 satu gelombng dengan  ibu Master formula 1 yaitu ibu Mutmainnah selaku ketua kelas. Di BM 24 Bu Ovi sesungguhnya tidak memiliki  prestasi yang menonjol  namun karena sering bikin rusuh kelas artinya membuat kelas aktif  begitu, sehingga dipinang, cieee.. dipinang oleh tim solid untuk dibina supaya  lebih anggun, terarah, terpelajar dan naik kelas. Demikianlah sekilias perkenalan moderator yang selalu ceria.

Selanjutnya kita akan berkenalan dengan narasumber yang hebat dan keren ini. Yuk disimak. Theresia Sri Rahayu,S.Pd,SD dan biasa dipanggil dengan sebutan akrab cikgu Tere alumni BM angkatan 4 satu angkatan dengan pak Brian. Seorang cikgu yang cantik imut energik. Cikgu Tere tanpa liye  yang keren menewen ini sangat luar biasa prestasinya. Melanglang buana ke Negri seberang,  mengabdi di NTT dan  ternyata beliau orang sunda yang telah meninggalkan daerahnya. Penasaran dengan profil beliau, ayo kita simak dalam tautan berikut : 

https://www.cikgutere.com/2021/01/tere-bukan-liye.html


Seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya, kegiatan pelatihan dibagi menjadi dua sesi utama, yaitu pemaparan materi oleh narasumber dan sesi tanyajawab berkaitan dengan materi yang telah disampaikan oleh narasumber. Baiklah, untuk selanjutnya resume petemuan ke 16 ini saya akan kupas tuntas dalam dua sesi juga. Yuk disimak. 

Untuk memanggil  narasumber maka moderator kembali berpantun. 

 Ada jagung dimakan itik

Itiknya lari ke pohon talas

Wahai cikgu yang cantik

Saya persilahkan untuk masuk ke kelas

Masuklah narasumber kita ke dalam kelas BM dengan pertama mohon ijin menyapa Guru Besar Blogger kita, Om Jay @Wijaya Kusumah, Prof. Eko dan Tim Solid Om Jay. Dan ucapan terimakasih atas kesempatan dan kepercayaan yg diberikan padanya untuk belajar bersama para blogger keren di ruang BM ini.Selanjutnya mengucapkan selamat malam juga untuk moderator handal kita malam ini, Bu Ovi  dan juga para peserta BM. 

Semakin memotivasi kita peserta menuju cita-cita menjadi penulis dengan membaca ataupun mendengar kisah yang dialami oleh narasumber,Cikgu Tere. Bagaimana kisah perjalanan beliau hingga menghasilkan banyak prestasi, berikut saya cuplikan kisah beliau.

Baiklah, Bpk/Ibu blogger semuanya, pertama2 sy mau sdkit kilas balik perjalanan sy shg dpt brsma2 dgn Bpk/Ibu semua pd mlm ini. Bbrpa waktu yg lalu, sy dihubungi oleh Bu Ovi terkait kesediaan sy utk belajar dgn Bpk/Ibu di kelas BM. Di sana juga tertera nama guru besar blogger yg sangat sy idolakan yaitu Om Jay.Bagi saya, Om Jay itu sangat berjasa. Krn impian sy sejak kecil (SD) adl ingin menulis buku dan ingin agar buku saya bisa dibaca oleh banyak orang. Ketika saya berada di Bandung, tempat favorit sy adl Toko Buku Gramedia. Setiap ada ksmpatan sy akan pergi ksna. Dan impian sy sejak kecil seakan semakin kuat ketika sy menatap buku2 yg terpajang di rak. Tahun 2017 mmg sy sdh mengenal blog sbgai media utk menulis. Tapi ada rasa tdk puas jika sy hny menulis di blog. Lalu, singkat cerita, sy berteman dgn Om Jay di FB dan berksemptn mengikuti kelas BM sprti Bpk/Ibu saat ini dan ...... tahun 2020 mimpi saya pun terwujud.

Ketika saya ikut tantangan menulis buku dr Prof. Eko (seperti Pak Roma), buku sy bisa  dipajang di rak buku Gramedia dan toko buku lainnya di berbagai wilayah. Dream comes true 🥰🥰 Kereeen 😍

Pernah dlm bbrpa kesempatan, sy mengikuti kegiatan Kemdikbud di Bali, Yogya, dan Jakarta. Sy tiba2 ingin menghadiahi buku pada bbrpa pejabat Kemdikbud dan sahabat saya, maka saya pun dpt dgn mudah membelinya di Gramedia dan toko2 buku besar. Saat itu bahkan sy langsung menyampaikan pd karyawan toko buku bhw sy adl penulisnya. Sampai mrka minta foto brsma. Wahhh, jadi merasa sprti artis, Bu Ovi 😁😁😁

Nah, Bpk/Ibu, itulah sdkit cerita sy ttg kebanggaan sy smpai akhirnya bs menulis buku dan lolos di Penerbit Andi shg bs ada di toko buku besar. Sy yakin, Bu Ovi dan Bpk/Ibu blogger juga sedang OTW ke sana. Amin.


Setelah menceritakan kisahnya, Cikgu Tere kemudian melanjutkan dengan memaparkan materi yang telah dibuat dalam bentuk modul. Semua materi di modul  ambil bahannya diramu dari berbagai sumber yang ada di internet. 

Point yang ingin  digarisbawahi dari materi yang ada di modul adalah bahwa anatomi buku yang disajikan dalam modul itu sifatnya ideal. Tidak perlu harus ada semua dalam buku yang akan atau sedang bahkan telah  ditulis. Biasanya, saat kita akan menerbitkan buku, baik di penerbit Indie maupun mayor, kita akan diberi informasi tentang kelengkapan naskah atau isi buku. Sebagai penulis, kita harus siap menyesuaikan kelengkapannya.

Kemarin materi dari Pak Roma terkait dengan membuat daftar isi, indeks, dll itu bisa memperkaya materi yang ada di modul juga ya. Om Jay dan Tim Solid nya telah menyusun materi di kelas BM dengan terstruktur sehingga ada koneksi antara materi sebelumnya dengan yang berikutnya. 

Materi malam ini terkait anatomi buku dapat dijadikan referensi bagi Bpk/Ibu blogger, khususnya peserta pelatihan BM gelombang 26  untuk semakin dekat dengan impian  yaitu menghasilkan buku. Mendengar kata anatomi maka pikiran kita langsung tertuju kepada sebuah mata pelajaran biologi, yaitu anatomi tubuh. Ternyata untuk menghasilkan sebuah buku yang bagus perlu kita memahami anatominya. 

Dalam modul yang disampaikan oleh Cikgu Tere berisi antara lain pengertian anatomi buku, anatomi buku, manfaat mengetahui anatomi buku dan kesimpulan.

Pengertian Anatomi Buku 

Seperti halnya bagian tubuh makhluk hidup, naskah buku juga memiliki anatomi yang membuatnya layak disebut naskah buku. Bambang Trim dalam bukunya Taktis Menyunting Buku (2009: 68). Jika buku diibaratkan sebuah burger, maka harus dipastikan bagian perbagiannya, disusun sedemikian rupa dengan komposisi yang seimbang agar tampilannya menarik dan rasanya ciamik.

Anatomi Buku 

Anatomi sebuah buku umumnya terdiri dari empat bagian yaitu : 

  1. Sampul 
  2. Bagian Awal (Preliminaries)
  3. Bahan Isi (Text Matter)
  4. Bahan Akhir (Post Liminaries)


I. Sampul:  sampul buku terdiri dari  3 bagian, yaitu : 

  1. Sampul depan, unsur-unsur yang dicantumkan pada sampul depan yaitu: Judul utama, sub judul (jika ada), nama penulis, pengarang (jika lebih dari 3 orang ditulis nama penulis utama ditambah dkk), editor atau penerjemah, logo penerbit.
  2. Punggung buku, unsur-unsur yang dicantumkan yaitu: logo, judul, sub judul, penulis, pengarang, editor, atau penerjemah. Teks di punggung buku diberikan jika punggung buku mencapa tebal minimum 7mm atau mempunyai ketebalan 140 halaman (HVS 80 gr) dengan menggunakan ukuran huruf arial 7 pt 
  3. Sampul belakang, unsur-unsur yang tercantum yaitu: blirb, testimoni/endorsement, ISBN, nama dan alamat penerbit 

II. Bagian Awal (Preliminaries), merupakan sejumlah halaman berisi teks, yang dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu;

  1. Halam prancis (judul utama saja) hlm i*)
  2. Halaman undang-undang hak cipta  hlm ii*)
  3. Halaman judul utama judul, sub judul, penulis, editor  hlm iii*)
  4. Halaman katalog dalam terbitan (KDT) hlm iv*)
  5. Persembahan (jika ada) hlm v*)
  6. Daftar Isi hlm vi*)
  7. Daftar gambar (maksimal 10 gambar)
  8. Daftar tabel (minimal 10 tabel)
  9. Pengantar Penerbit (editorial note) hlm vii8)
  10. Kata pengantar hlm ix
  11. Prakata (preface)

Keterangan lebih lanjut pada Bagian Awal adalah sebagai berikut : 

  • Halaman Perancis ini hanya berisi judul tanpa disertai keterangan lainnya seperti sub judul buku, nama penulis, logo serta nama penerbit. ditulis dengan rata tengah 
  • Halaman undang-undang hak cipta, memuat kutipan undang-undang no. 19 tentang hak cipta
  • Halaman judul utama adalah sebuah halaman buku yang memuat nama penulis, judul buku, sub judul buku, jilid buku dan logo serta nama penerbit
  • katalog dalam terbitan (KTD) memuat unsur-unsur pemegang hak cipta kepemilikan buku yang meliputi identitas buku, judul, nama penulis, nama editor, jumlah halaman, tahun terbit, penerbit, ISBN, klasifikasi buku, sumber bahan sampul, dan pengelola terbitan 
  • Persembahan ditulis dengan ringkas, tidak lebih dari 5 baris
  • Daftar isi untuk mengetahui isi bab dan letaknya dalam buku. 
  • Kata pengantar merupakan apresiasi yang ditulis oleh tokoh atau orang luarmisalnya pejabat atau tokoh 
  • Prakata berisi deskripsi dari penulis mulai dari latar balakang, kaidah penulisan, dan penghargaan atau ucapan terima kasih

III. Bahan Isi (Text Matter)

Bahan Isi terletak di antara bahan awal dan bahan akhir. Bahan Isi merupakan inti dari sebuah buku, yang terdiri dari :

  • Pendahuluan untuk mengantar pembaca agar dapat memahami isi buku
  • Bab dan Sub bab, dikembangkan dengan 5W + 1 H
  • Tabel dan ilustrasi, gunakan ilustrasi yang relevan dan mendukung isi bab dan sub bab, tidak mengandung hak cipta dan kutipan
  • Sitiran/kutipan, dua cara pengutipan pada teks, yaitu catatan perut (pengacuan berkurung) dan penomoran (footnote dan endnote), pilih salah satu dan lakukan secara konsisten.
  • Penutup berisi kesimpulan isi buku 

IV. Bahan Akhir (Post Liminaries)

Meliputi unsur-unsur yang secara berurutan terdiri atas lampiran, glosarium, catatan akhir, daftar pustaka dan indeks. 

Buku ilmiah harus memiliki indeks. Indeks merupakan tanggung jawab penulis. Sub tajuk indeks sebaiknya disajikan menurut urutan abjad dan tidak menurut urutan  kata-kata, petunjuk tajuk indeks menggunakan nomor halaman, Indeks hanya dapat di susun setelah naskah final layoutdan koreksi 

Manfaat Mengetahui Anatomi Buku 

Sebagai seorang penulis kita dapat mengetahui bagian mana dari buku yang harus kita tulis dan bagaimana menulisnya. Buku yang baik adalah buku yang meninggalkan kesan bagi pembacanya. Kesan inilah yang harus dipahami pemulis.

Kesimpulan 

Menjadi seorang penulis buku merupakan sebuah proses tanpa henti. Dibutuhkan niat, usaha dan doa terbaik untuk mewujudkannya. Mengenal dan memahami anatomi buku akan membawa seorang penulis menjadi lebih dekat dengan bahan bukunya. Oleh karena itu milikilah kemampuan untuk membedah per bagian dari buku, niscaya kita akan menjadi seorang penulis buku yang handal.


Selanjutnya sesi tanyajawab, berikut adalah rangkuman jawaban dari narasumber :

💟Yang harus kita lakukan agar buku bisa menjadi satu kesatuan adalah dimulai dari menentukan tema yang akan mengikat keseluruhan isi buku, kemudian menentukan judul yang relefan dengan tema, setelah itu menyusun outline. Menulis di blog hanya berupa artikel sedangkan buku terdiri dari kumpulan artikel. Alur adalah langkah-langkah menulis buku sehingga langkah pertamanya adalah harus paham anatomi buku, setelah itu mengumpulkan bahan bukunya. Cara merancang naskah buku yang baik adalah membuat outline setelah itu mengikuti aturan 5W+1 H. Niat sangat diperlukan supaya bisa menjadi penulis profesional 

💟 Anatomi buku itu lengkap dan terperinci, tetapi ternyata ada beberapa buku yang anatominya ternyata lebih sederhana hanya bagian awal, isi dan penutup. Sehingga pada modul disampaikan yang lebih rinci supaya peserta dapat belajar dan mengetahui bagian demi bagian antominya. Sehingga dalam membuat anatomi buku bisa disesuaikan dengan jenis bukunya. Misalnya pada buku yang tidak berdasarkan karya ilmiah, maka indeks, glosarium dan catatan kaki tidak diperlukan. 

💟Salah satu resep rahasia agar buku kita dikategorikan baik dan menarik bahkan lolos di penerbit mayor sehingga direkomendasikan / dijual di toko buku besar adalah buku kita harus relevan dan aktual dgn kebutuhan pasar saat ini. Ini yg paling penting. Menarik, tentu saja bukan hanya tampilan / layoutnya saja, melainkan outline dan keseluruhan isi naskahnya juga. Caranya, ambil sudut pandang yg berbeda dengan yang sudah ada. 

💟 Agar bisa punya kemampuan tentunya butuh proses. Ibaratnya butuh jam terbang. Semakin banyak kita berlatih maka kita akam semakin mampu.Untuk memiliki kemampuan ini, selain berlatih, juga bisa membaca buku best seller untuk inspirasi. Intinya learning by doing. 

💟 Memang harus diikuti seperti itu, mengikuti anatomi buku.Namun bagian per bagian di dalamnya tidak harus semuanya diikuti. Contoh tadi jika menulis buku dari kumpulan resume tidak perlu selengkap menulis buku ilmiah. Bagian indeks, glosarium, bisa diskip.Namun secara umum susunannya harus ada. Perbedaan kata pengantar dan prakata adalah, kata pengantar ditulis oleh orang lain (bukan penulis buku) bisa oleh pejabat atau tokoh yg relevan sedangkan prakata ditulis oleh penulis buku sendiri. Agar buku kita menarik dari segi tampilan hendaknya mempunyai punggung buku. Bisa lihat contohnya di modul. Nah, utk bisa ada punggung buku, biasanya perlu sekitar 140 halaman. 

💟Agar buku itu berkesan bagi pembaca tentunya kita harus kenal dulu sasaran buku kita sehingga dalam merancang isi buku pun akan mengacu pada profil pembaca kita. Bisa dilihat dr umur, pendidikan, dll. Kiat penulis untuk menundukkan pembaca agar mau berpaling pada buku, terutama yang ditulis oleh penulis pemula adalah dengan mencari trending topic untuk mengetahui kebutuhan pasar. Meskipun penulis pemula tetapi kalau bisa mencari tren yang terjadi saat ini, pasti tulisannya akan diminati pembaca maka isi buku harus melibatkan pembaca dalam narasi buku yang kita tulis. Maksudnya gali sisi emosional pembaca sedapat mungkin. Jangan terlalu berteori atau mengajari, tetapi berikan pengalaman yang praktis.

💟 Tidak ada ketentuan minimal mengenai jumlah daftar pustaka nya. Namun biasanya ada ketentuan terkait masa waktu. Maksudnya daftar pustaka yg diambil biasanya 4 - 5 tahun terakhir atau jangka waktu lainnya. Terutama jika buku ilmiah.

💟 Perbedaan Blurb dan Sinopsis bisa dilihat pada postingan berikut :

Buku adalah mahkota bagi seorang penulis. Yuk, ketahui apa saja kelengkapan naskah buku yang perlu diketahui oleh para penulis.

#gurupenulis #blogger #gurupenggerak

https://www.instagram.com/p/CSoGR6bJVeS/?igshid=MDJmNzVkMjY=


Kembali moderator, bu Ovi menyampaikan pantun untuk memberikan kesempatan kepada narasumber menutup pertemuan dengan closing statemennya. 

Berbaris kayu rapi tertata,

kayu dilem begitu melekatnya

Berakhir sudah  materi narasunber kita,

Silakan cikgu closing  Stetmennya

Closing Statement :

Bpk/Ibu blogger yg keren, materi anatomi buku tidak akan ada artinya jika Bpk/Ibu tidak berani untuk memulai menghasilkan karya sbgai penulis. Oleh krn itu, milikilah mimpi yg besar itu dan beranilah dlm mewujudkannya. Butuh niat,doa, dan usaha. Bukan cukup menguasai materi namun juga harus mampu dlm mengaplikasikannya. Marilah bergandengan tangan, saling membantu dan menyemangati antara sesama kita para blogger. Terus semangat dan yakin pasti bisa.


Terima kasih cikgu atas ilmunya yang sangat bermanfaat, semoga kami bisa mengikuti jejak cikgu. Terimakasih Bu Ovi yang sudah membersamai dengan gembira beserta taburan pantun indahnya.


Salam Literasi 💪💪💪

Tuesday, June 21, 2022

Resume Pertemuan ke-15 Pelatihan Belajar Menulis PGRI 

Judul                 : Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis

Gelombang       : 26

Hari/Tanggal    : Senin/20 Juni 2022

Nara Sumber    : Yulius Roma Patandean,S.Pd

Moderator        : Bambang Purwanto, S.Kom, Gr



 

Assalamualaikum, selamat malam, bongi melo, dan salam sejahtera untuk kita semua.

Alhamdulillah malam ini adalah pertemuan ke 15 pelatihan BM PGRI yang diprakasai oleh Om Jay. Selalu haus dan semakin haus untuk terus menambah ilmu dalam penulisan. Bersyukur sekali saya dapat terus mengikuti pelatihan ini, walaupun dengan kesibukan yang lumayan padat. Narasumber-narasumber hebat selalu dihadirkan disetiap pertemuan, menularkan virus menulis. 

Kali ini narasumber kita berasal dari tanah Toraja Sulawesi Selatan, bernama  Yulius Roma Patandean,S.Pd dan moderatornya berasal dari Bandung jawa Barat bernama Bambang Purwanto, S.Kom, Gr atau biasa dipanggil Mr. Bams

Seperti biasa pelatihan malam ini dibagi menjadi dua sesi yaitu sesi pemaparan materi dan sesi tanyajawab.

Mari  berkenalan dengan  narasumber kita. Pak Yulius Roma dilahirkan di Tana Toraja Sulawesi Selatan adalah  seorang guru bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja sejak tahun 2015-sekarang. Beliau menempuh Pendidikan S2 di  Institut Agama Kristen Negeri Toraja. Prestasi yang pernah diraihnya adalah pemenang ketiga lomba kreatifitas guru tingkat SMA pada porseni PGRI provinsi Sulawesi Selatan. Beliau juga aktif sebagai narasumber di pelatihan belajar menulis dan workshop media pembelajaran. Bermacam-macam buku solo sudah banyak dihasilkan bapak Yulius. Salah satu buku yang dihasilkan berjudul  Guru Penggerak. Judul buku ditulis karena saat itu beliau sedang    menjalani pendidikan guru penggerak angkatan 4. Beliau juga  menulis di blog dan  juga aktif di channel YouTube. 

Silahkan untuk mampir melihat-lihat channel youtube beliau di link berikut :

https://www.youtube.com/c/RomaPatandean atau di https://www.youtube.com/channel/UCtozezYTjgIj4EGVISp9whg

Narasumber hebat yang mengisi pelatihan selalu diambil dari alumni pelatihan BM. Demikian juga pertemuan malam ini, beliau adalah salah satu alumni program ini di Gelombang 9, tepatnya di awal pandemi Covid-19. Tantangan menulis dari  Prof. Richardus Eko Indrajit menulis buku dalam satu minggu pada bulan April 2019, meniatkan tekad untuk terus menulis buku hingga kini.

Topik malam ini  adalah Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis. Narasumber meyakini bahwa sistematisnya cara kita menyusun naskah buku tidak terlepas dari tertatanya alur pikiran/ide yang dituangkan di naskah tersebut. Artinya, sebelum memulai tahapan penyusunan naskah untuk dibukukan, dari kumpulan naskah di laptopnya yang belum tertata rapi, nantinya, akan saling terkait satu sama lain ketika mulai menata naskah.

Bagaimana sih caranya menyusun naskah buku itu agar sistematis? 

Yang pertama adalah menyiapkan naskah dulu, pastikan naskah buku dalam ukuran kertas A5 telah terkumpul minimal 40 halaman (standar UNESCO) dilengkapi BAB-BAB_nya. Dan kita diberi bocoran oleh narasumber cukup dengan menggunakan fasilitas Microsoft Word, kita dapat menemukan beberapa fitur yang bisa membantu dalam mensistematiskan tulisan. Metode yang berikan pada malam ini, dasarnya ada di Ms. Word. Hingga kini beliau pun masih menggunakan metode tersebut. Menurut beliau  metode terbaik yang digunakan dan sekarang dibagikan kepada kita  semua seluruh peserta BM. pada malam ini. 

Metode yang digunakan dapat kita simak pada tautan berikut ini : 

https://youtu.be/eePQwyHAcjw atau tautan berikut :  https://youtu.be/jXPr59aWJSc

Ketika menata naskah-naskah buku, narasumber menggunakan cara seperti vidio di atas,  termasuk ketika menulis tesis, mengedit naskah buku/tesis orang lain. Narasumber disamping menulis buku juga melakukan praktik baik dan mendorong orang-orang didaerahnya untuk menulis. Dan luar biasa ilmunya telah disebarkan,sehingga banyak yang termotivasi mengikuti jejaknya, semoga menjadi tabungan investasi di akherat.️

Sesi selanjutnya adalah sesi tanyajawab. Berikut ini adalah rangkuman jawaban dari peserta BM yang selalu antusias meninba dan menyedot ilmu kepenulisan dari setiap narasumber yang hadir memberi materi keren-keran.

💥Dalam menulis buku tidak ada batasan kata, tapi idealnya 1-2 halaman. 

💥 Saat membuat buku, kata pengantar dan prakata dibuat dalam satu buku tapi penulisnya berbeda. Prakata oleh penulis buku sementara kata pengantar dari orang lain. 

💥Idealnya buku harus punya sinopsis agar mempermudah pembaca mengenali naskah buku kita.

💥Mental blocking: otak menolak ide/pikiran tertentu dan tidak bisa mengendalikannyan. Cara mengatasinya ya bisa: relaksasi, rileks kan pikiran, ikuti workshop penulisan, latihan menulis di blog, dll.

💥 mengembangkan ide2 naskah yang random agar  sistematis adalah untuk sementara  biarkan ide2 atau naskahnya tidak  dibuang  dan jika ide sudah mentok atau terkena mental blocking, hal yang dapat dilakukan  adalah menyisipkan gambar/foto agar bisa membantu  mencari ide. Karena gambar juga memiliki fungsi penyampai ide. Oleh karena itu tuliskan saja yang ada di pikiran dan biarkan berserakan dulu. Ketika menata, pikiran  akan memandu menyambung ide-ide tersebut. Menyusun naskah pastinya kita akan membaca semua naskah. Yakin saja, sering-sering baca naskahya, pasti bertemu ide untuk menyambungnya.

💥Untuk membuat daftar isi otomatis dari sebuah buku bisa pelajari dari tautan berikut : https://youtu.be/eePQwyHAcjw 

💥Hasil menulis buku solo maupun antalogi sudah 15 buku namun ditengah kesibukannya narasumber masih bisa hal-hal lain, seperti melayani pengeditan dan pengembangan naskah buku dari orang lain. Manajemen waktu menjadi hal yang sangat vital. Sampai sekarang beliau masih belum berhasil menyelesaikan perbaikan satu modul ajar UT. Menulis setiap hari memerlukan manajemen waktu dan eksekusi yang baik agar tulisan bisa terproduksi dengan optimal.

💥Idealnya Makalah terdiri atas B I Pendahuluan; B 2 kajian Teori; B 3 metode penelitian; B4 hasil dan pembahasan ; B 5 Kesimpulan dan Saran. Berbedanya penerapan BAB mungkin terkait dengan jenis-jenis makalah (induktif, deduktif, campuran)

💥Nah sekarang kan lagi musim Kurikulum Merdeka,  sangat jelas  manfaat dari kebiasaan menulis seorang guru dengan penerapan kurikulum Merdeka. apalagi untuk seorang guru penggerak.  Efek dari menulis ini turut membantu narasumber sering melakukan praktik baik pembelajaran yang beliau tuangkan di blog. Di Kurikulum Merdeka, guru akan menulis modul, maka keuntungan guru yang sering menulis adalah menulis modul menjadi mudah.

Closing statement : 

Menulislah, nikmati prosesnya, pantang mundur sebelum buku terbit ber-ISBN. Menulislah bukan karena angka kredit, tapi menulislah sebagai bagian pelayanan hidup. 

Terima kasih banyak pak Yuro, sharing ilmunya malam ini. Terimakasih Mr Bams yang sudah memandu pelatihan ini, semoga kebaikan bapak-bapak hari ini menjadi berkah buat semua.

Salam Literasi 💪💪💪💪

Saturday, June 18, 2022

 Resume Pertemuan ke-14 Pelatihan Belajar Menulis PGRI 

Judul                 : Konsep Buku Non-fiksi

Gelombang       : 26

Hari/Tanggal    : Jumat/17 Juni 2022

Nara Sumber    : Musiin, M.Pd

Moderator        : Lely Suryani





Assalamualaikum, selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua.
Alhamdulillah sudah berada di pertemukan ke 14. Semoga tetap istiqomah mengikuti pelatihan BM. Malam ini saya akan bercengkeram kembali dengan suara keyboard untuk menghasilkan resume dari materi yang akan disampaikan oleh narasumber keren dengan moderator yang enerjik. Narasumber dan moderator merupakan pasangan yang selalu ada kemistri tanpa batas. 

Ibu Musiin, M.Pd, yang malam ini akan menularkan virus menulisnya kepada semua peserta BM gelombang 25 dan 26. Materi yang akan disampaikan berjudul Konsep Buku Non-fiksi. Dalam penyampaian materi tersebut dipandu oleh seorang guru yang cantik jelita bernama Lely Suryani. Keduanya merupakan lulusan dari pelatihan BM yang diprakasai oleh Om Jay. Dan malam ini adalah malam yang sangat menggembirakan karena hadir juga Om Jay menyapa kita semua. Virus menulis telah ditularkan kepada ribuan guru-guru seluruh Indonesia. Terima kasih Om Jay yang sudah memotivasi kami guru-guru untuk terus belajar menulis dan menghasilkan tulisan. "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi", kalimat mantra Om Jay yang selalu diucapkan untuk memotivasi peserta.

Seperti malam-malam sebelumnya, pelatihan ini dibagi menjadi dua sesi yaitu, pemamparan materi dan tanyajawab. Baiklah saya akan ulang kembali materi apa saja yang disampaikan oleh narasumber hebat  ini, semoga dapat memberikan pencerahan  kepada semua yang membaca tulisan saya, dan banyak yang termotivasi untuk menulis buku non-fiksi, khususnya untuk saya sendiri, sangat berharap bisa menghasilkan buku setelah mengikuti pelatihan BM ini.

Yuk disimak materi yang padat bermakna dari bu Musiin  berikut ini :

Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

1.Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)

Contoh: Buku Pelajaran

2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.

Contoh: Buku Panduan

3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara)

                                       

Salah satu hasil tulisan ibu Musiin sang  narasumber menggunakan pola yang  ketiga yakni Pola Klaster. Menjadi inspirasi bagi peserta untu mengikuti jejaknya menghasilkan buku. Dan berharap bisa menyaksikan dan melihat buku karyanya terpampang di rak toko-toko buku. Bisa dijual baik secara online maupun offline. Bahagia rasanya seandainya keinginan ini terwujud, melihat buku yang terpampang salah satunya adalah hasil karya tulisan sendiri. Semoga bisa benar-benar terwujud menghasilkan buku yang bertengger di rak toko buku gramedia, seperti gambar di bawah ini buku karya bu Musiin yang terpampang di rak toko buku Gramedia.




Langkah-langkah apa saja yang yang harus dilakukan dalam menyusun buku non-fiksi, yuk kita simak penjelasan dari narasumber. Jadi proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5  langkah, yakni :

1. Pratulis

2. Menulis Draf

3. Merevisi Draf

4. Menyunting Naskah

5.  Menerbitkan

Penjelasan detail yang disampaikan narasumber kepada peserta, membuat kita semakin gamblang dan terang benderang. Penjelasan yang runtut dan deatil disampaikan narasumber kepada seluruh peserta BM yang masih antusias mengikuti pelatihan ini, walaupun mata sudah lelah berada di depan layar laptop, tetapi pantang mundur sebelum resume meluncur. Berikut penjelasn detail dari langkah-langkah yang dilakukan.

Langkah Pertama :Pratulis

1. Menentukan tema

2. Menemukan ide

3. Merencanakan jenis tulisan

4. Mengumpulkan bahan tulisan

5. Bertukar pikiran

6. Menyusun daftar

7.  Meriset

8.  Membuat Mind Mapping

9.  Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya

1. Pengalaman pribadi

2. Pengalaman orang lain

3. Berita di media massa

4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

5. Imajinasi

6. Mengamati lingkungan

7. Perenungan

8. Membaca buku

9. Survey

10. Wawancara


 Referensi berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.

 Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.

1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;

4. Penemuan yang telah didapatkan.

5. Pemikiran yang telah direnungkan

Bu Musiin memberikan contoh membuat kerangka yang beliau ajukan pada saat beliau membuat buku non fiksi kepada  Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

Berikut ini adalah dafatr isi dari buku yang beliau  tulis :

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

A. Pembagian Generasi Pengguna Internet

B.  Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

A. Media Sosial

B.  UU ITE

C.  Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital

A. Pengertian

B. Elemen

C. Pengembangan

D. Kerangka Literasi Digital

E. Level Kompetensi Literasi Digital

F.  Manfaat

G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi

H. Kewargaan Digital

 

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

A. Keluarga

B. Sekolah

C. Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62

A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia

B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia

C. Membangun Digital Mindset Warganet +62


Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, beliau mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean alumni BM gelombang 8 di Channel beliau. Menurut bu Musiin langkah-langkah yang diberikan sangat mujarab untuk menulis sebuah buku. Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis. Lebih detail bu Musiin memberikan link youtube milik pak Yulius berikut ini : 

https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be


Untuk menulis buku, kita memakai anatomi buku. Anatomi buku ini sangat penting jika ingin mengikuti ujian sertifikat penulis.

 Berikut susunan anatomi buku yang bu Musiin sampaikan :

1. Halaman Judul

2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3. Halaman Daftar Isi

4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5. Halaman Prakata

6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7. Bagian /Bab

8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9. Halaman Glosarium

10. Halaman Daftar Pustaka

11. Halaman Indeks

12. Halaman Tentang Penulis


 Langkah kedua : Menulis Draf

1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas

2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan


Langkah ketiga : Merevisi Draf

1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian

2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.


Langkah keempat : Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

1. Ejaan

2. Tata bahasa

3. Diksi

4. Data dan fakta

5. Legalitas dan norma


Hambatan-hambatan dalam menulis yang biasa muncul dari seorang penulis, narasumber mengidentifikasi ada lima hambatan, yaitu : 

1. Hambatan waktu

2. Hambatan kreativitas

3. Hambatan teknis

4. Hambatan tujuan

5. Hambatan psikologis


Selain yang disampaikan di atas  narasumber juga menyapaikan tentang ciri-ciri buku nonfiksi. Ada 4 ciri-ciri buku nonfiksi, yaitu : 

  1. Bahasa yang digunakan formal dan baku.
  2. Isi berkaitan dengan fakta.
  3. Tulisan bersifat ilmiah populer.
  4. Isi diambil dari penelitian atau temuan yang sudah ada.


Sedangkan jenis-jenis buku non fiksi, adalah sebagai berikut :

  1. Buku Catatan Pelajaran
  2. Buku Teks
  3. Buku Pelajaran
  4. Buku Motivasi
  5. Buku Filsafat
  6. Buku Sains Populer
  7. Kamus
  8. Ensiklopedia
  9. Biografi
  10. Memoar

Selanjtnya adalah sesi tanyajawab. Berikut ini adalah rangkuman jawaban narasumber dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta .

💥 Faktual tidak berkaitan dengan momen, namun lebih ke isi. Sedangkan aktual mengacu ke sesuatu yang sedang dibahas atau dibicarakan. Faktual bisa aktual, sedangkan aktual belum tentu faktual. Faktual tidak berkaitan dengan momen, namun lebih ke isi. Sedangkan aktual mengacu ke sesuatu yang sedang dibahas atau dibicarakan. Faktual bisa aktual, sedangkan aktual belum tentu faktual. Faktual bisa aktual sedangkan aktual belum tentu faktual. Sesuatu yang berdasarkan fakta bisa bersifat kekinian, sedangkan berita kekinian belum tentu itu berdasarkan fakta, misalnya hoax yang berkembang di masyarakat.

💥Untuk meyakinkan orang bahwa tulisan kita bukan hasil dari plagiarisme dengan mencantumkan sumber dari data, pendapat atau gambar yang kita ambil untuk tulisan  Untuk saat ini ada alat berbasis web yang dapat mendeteksi level plagiarisme. Alat ini bisa dipakai sebelum kita meng-upload tulisan kita. Esai yang kita kirimkan jika kita mengikuti lomba, filter pertama pasti plagiarisme checker. Untuk itu kita harus pandai mengolah kata dari ide yang kita ambil. Jika kita hanya copy paste tanpa mencantumkan sumber, tentu dianggap sebagai plagiat.

💥Kita bisa menggunakan  model teks apapun sepanjang itu sesuai dengan tujuan tulisan kita, misalkan kita menulis jenis buku motivasi. Untuk meyakinkan pembaca kita bisa menggunakan teks persuasi  atau teks narasi ketika kita memberi cerita untuk memperkuat motivasi kita. Untuk buku teks pelajaran, model teks yang kita gunakan adalah eksplanasi dan deskriptif. Semakin lama jam terbang, penulis akan secara otomatis menyesuaikan agar makna yang disampaikan mudah ditangkap pembaca.

💥Nonfiksi murni ditulis berdasarkan data-data otentik atau berdasarkan penelitian dan mempunyai daya pendukung yang jelas. Nonfiksi kreatif berasal dari sumber otentik namun kemudian dikembangkan oleh penulis.Contoh tulisan nonfiksi kreatif adalah biografi.Tulisan ini berdasarkan sumber otentik, namun agar menarik tulisan tersebut dikembangkan oleh penulis.

💥Cerita novel Laskar Pelangi, Negeri 5 Menara, dll merupakan cerita memoar. Definisi memoar adalah bentuk nonfiksi kreatif  di mana penulis menceritakan pengalaman dari hidupnya dan biasanya berbentuk narasi. Buku memoar biasanya bisa memberi inspirasi pembaca. Laskar Pelangi adalah kisah 10 bocah, dari sudut pandang Andrea Hirata. Dan buku ini bagi narasumber sangat istimewa karena mengabadikan peristiwa dalam kehidupan seseorang. Ada kutipan yang menarik bahwa Memoar dapat menjadi obat berdamai dengan masa lalu.

Closing Statement :

Narasumber memberikan closing statemen dengan pertama mendoakan peserta pelatihan, doanya adalah "semoga pertemuan ini menjadi trigger untuk menjadi penulis yang luar biasa". Aamiin YRA 

Berikutnya :  Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang. Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar.

Demikian sharing resume dari pelatihan pertemuan ke 14 berdasarkan pengalaman dari narasumber. . Semoga ilmu yang yang disampaikan narasumber dapat membantu kita semua pejuang-pejuang untuk menjadi seorang penulis dan dapat menaklukkan tantangan untuk menulis buku non-fiksi.

Terimaksih bu Musiin dan bu Lely yang telah memberi banyak inspirasi pada pertemuan ini, semoga Allah balas semua kebaikan dengan pahala berlipat ganda. Tetap sehat dan selalu bahagia.

Salam Literasi 💪💪💪


Resume Pertemuan ke-30 Pelatihan Belajar Menulis PGRI  Judul                 : Digitalisasi Gerakan Literasi Sekolah Gelombang       : 2...