Resume Pertemuan ke-14 Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Judul : Konsep Buku Non-fiksi
Gelombang : 26
Hari/Tanggal : Jumat/17 Juni 2022
Nara Sumber : Musiin, M.Pd
Moderator : Lely Suryani
1.Pola
Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari
sederhana ke rumit)
Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola
Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan
3. Pola
Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini
diterapkan pada buku-buku kumpulan
tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara)
Salah satu hasil tulisan ibu Musiin sang narasumber menggunakan pola yang ketiga yakni Pola Klaster. Menjadi inspirasi bagi peserta untu mengikuti jejaknya menghasilkan buku. Dan berharap bisa menyaksikan dan melihat buku karyanya terpampang di rak toko-toko buku. Bisa dijual baik secara online maupun offline. Bahagia rasanya seandainya keinginan ini terwujud, melihat buku yang terpampang salah satunya adalah hasil karya tulisan sendiri. Semoga bisa benar-benar terwujud menghasilkan buku yang bertengger di rak toko buku gramedia, seperti gambar di bawah ini buku karya bu Musiin yang terpampang di rak toko buku Gramedia.
Langkah-langkah apa saja yang yang harus dilakukan dalam menyusun buku non-fiksi, yuk kita simak penjelasan dari narasumber. Jadi proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5 langkah, yakni :
1. Pratulis
2. Menulis
Draf
3. Merevisi
Draf
4. Menyunting
Naskah
5. Menerbitkan
Penjelasan detail yang disampaikan narasumber kepada peserta, membuat kita semakin gamblang dan terang benderang. Penjelasan yang runtut dan deatil disampaikan narasumber kepada seluruh peserta BM yang masih antusias mengikuti pelatihan ini, walaupun mata sudah lelah berada di depan layar laptop, tetapi pantang mundur sebelum resume meluncur. Berikut penjelasn detail dari langkah-langkah yang dilakukan.
Langkah Pertama :Pratulis
1. Menentukan
tema
2. Menemukan
ide
3. Merencanakan
jenis tulisan
4. Mengumpulkan
bahan tulisan
5. Bertukar
pikiran
6. Menyusun
daftar
7. Meriset
8. Membuat
Mind Mapping
9. Menyusun
kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya
1. Pengalaman
pribadi
2. Pengalaman
orang lain
3. Berita di
media massa
4. Status
Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati
lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca
buku
9. Survey
10. Wawancara
Referensi berasal
dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.
Referensi penulisan
buku bisa dari sumber berikut ini.
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal ,
atau informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal ,
atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan
Bu Musiin memberikan contoh membuat kerangka yang beliau ajukan pada saat beliau membuat buku non fiksi kepada Prof. Eko dan disetujui untuk
melanjutkan ke proses penulisan.
Berikut ini adalah
dafatr isi dari buku yang beliau tulis :
BAB 1 Penggunaan
Internet Di Indonesia
A. Pembagian
Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik
Generasi Dalam Berinternet
BAB 2 Media Sosial
A. Media
Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan
di Media Sosial
BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka
Literasi Digital
E. Level
Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan
Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan
Digital
BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset
Warganet +62
A. Perkembangan
Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi
Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun
Digital Mindset Warganet +62
Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, beliau mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean alumni BM gelombang 8 di Channel beliau. Menurut bu Musiin langkah-langkah yang diberikan sangat mujarab untuk menulis sebuah buku. Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis. Lebih detail bu Musiin memberikan link youtube milik pak Yulius berikut ini :
https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be
Untuk menulis buku, kita memakai anatomi buku. Anatomi buku
ini sangat penting jika ingin mengikuti ujian sertifikat penulis.
Berikut susunan anatomi buku yang bu Musiin sampaikan :
1. Halaman
Judul
2. Halaman
Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman
Daftar Isi
4. Halaman
Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman
Prakata
6. Halaman
Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian
/Bab
8. Halaman
Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman
Glosarium
10. Halaman
Daftar Pustaka
11. Halaman
Indeks
12. Halaman
Tentang Penulis
Langkah kedua : Menulis Draf
1. Menuangkan
konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak
mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
Langkah ketiga : Merevisi Draf
1. Merevisi
sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa
gambaran besar dari naskah.
Langkah keempat : Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
1. Ejaan
2. Tata
bahasa
3. Diksi
4. Data dan
fakta
5. Legalitas
dan norma
Hambatan-hambatan
dalam menulis yang biasa muncul dari seorang penulis, narasumber mengidentifikasi ada lima hambatan, yaitu :
1. Hambatan
waktu
2. Hambatan kreativitas
3. Hambatan
teknis
4. Hambatan
tujuan
5. Hambatan
psikologis
Selain yang disampaikan di atas narasumber juga menyapaikan tentang ciri-ciri buku nonfiksi. Ada 4 ciri-ciri buku nonfiksi, yaitu :
- Bahasa yang digunakan formal dan baku.
- Isi berkaitan dengan fakta.
- Tulisan bersifat ilmiah populer.
- Isi diambil dari penelitian atau temuan yang sudah ada.
Sedangkan jenis-jenis buku non fiksi, adalah sebagai berikut
:
- Buku Catatan Pelajaran
- Buku Teks
- Buku Pelajaran
- Buku Motivasi
- Buku Filsafat
- Buku Sains Populer
- Kamus
- Ensiklopedia
- Biografi
- Memoar
💥Untuk meyakinkan orang bahwa tulisan kita bukan hasil dari
plagiarisme dengan mencantumkan sumber dari data, pendapat atau gambar yang
kita ambil untuk tulisan Untuk saat ini
ada alat berbasis web yang dapat mendeteksi level plagiarisme. Alat ini bisa
dipakai sebelum kita meng-upload tulisan kita. Esai yang kita kirimkan jika kita mengikuti lomba, filter
pertama pasti plagiarisme checker.
💥Kita bisa menggunakan model teks apapun sepanjang itu sesuai dengan tujuan tulisan kita, misalkan kita menulis jenis buku motivasi. Untuk meyakinkan pembaca kita bisa menggunakan teks persuasi atau teks narasi ketika kita memberi cerita untuk memperkuat motivasi kita. Untuk buku teks pelajaran, model teks yang kita gunakan adalah eksplanasi dan deskriptif. Semakin lama jam terbang, penulis akan secara otomatis menyesuaikan agar makna yang disampaikan mudah ditangkap pembaca.
💥Nonfiksi murni ditulis berdasarkan data-data otentik atau berdasarkan penelitian dan mempunyai daya pendukung yang jelas. Nonfiksi kreatif berasal dari sumber otentik namun kemudian dikembangkan oleh penulis.Contoh tulisan nonfiksi kreatif adalah biografi.Tulisan ini berdasarkan sumber otentik, namun agar menarik tulisan tersebut dikembangkan oleh penulis.
💥Cerita novel Laskar Pelangi, Negeri 5 Menara, dll merupakan cerita memoar. Definisi memoar adalah bentuk nonfiksi kreatif di mana penulis menceritakan pengalaman dari hidupnya dan biasanya berbentuk narasi. Buku memoar biasanya bisa memberi inspirasi pembaca. Laskar Pelangi adalah kisah 10 bocah, dari sudut pandang Andrea Hirata. Dan buku ini bagi narasumber sangat istimewa karena mengabadikan peristiwa dalam kehidupan seseorang. Ada kutipan yang menarik bahwa Memoar dapat menjadi obat berdamai dengan masa lalu.
Closing Statement :
Narasumber memberikan closing statemen dengan pertama mendoakan peserta pelatihan, doanya adalah "semoga pertemuan ini menjadi trigger untuk
menjadi penulis yang luar biasa". Aamiin YRA
Berikutnya : Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang. Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar.
Demikian sharing resume dari pelatihan pertemuan ke 14 berdasarkan pengalaman dari narasumber. . Semoga ilmu yang yang disampaikan narasumber dapat membantu kita semua pejuang-pejuang untuk menjadi seorang penulis dan dapat menaklukkan tantangan untuk menulis buku non-fiksi.
Terimaksih bu Musiin dan bu Lely yang telah memberi banyak inspirasi pada pertemuan ini, semoga Allah balas semua kebaikan dengan pahala berlipat ganda. Tetap sehat dan selalu bahagia.
Salam Literasi 💪💪💪
No comments:
Post a Comment