Resume Pertemuan ke-15 Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Judul
: Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis
Gelombang : 26
Hari/Tanggal : Senin/20 Juni 2022
Nara Sumber : Yulius Roma Patandean,S.Pd
Moderator :
Assalamualaikum, selamat malam, bongi melo, dan salam sejahtera untuk kita semua.
Alhamdulillah malam ini adalah pertemuan ke 15 pelatihan BM PGRI yang diprakasai oleh Om Jay. Selalu haus dan semakin haus untuk terus menambah ilmu dalam penulisan. Bersyukur sekali saya dapat terus mengikuti pelatihan ini, walaupun dengan kesibukan yang lumayan padat. Narasumber-narasumber hebat selalu dihadirkan disetiap pertemuan, menularkan virus menulis.
Kali ini narasumber kita berasal dari tanah Toraja Sulawesi Selatan, bernama Yulius Roma Patandean,S.Pd dan moderatornya berasal dari Bandung jawa Barat bernama Bambang Purwanto, S.Kom, Gr atau biasa dipanggil Mr. Bams
Seperti biasa pelatihan malam ini dibagi menjadi dua sesi yaitu sesi pemaparan materi dan sesi tanyajawab.
Mari berkenalan dengan narasumber kita. Pak Yulius Roma dilahirkan di Tana Toraja Sulawesi Selatan adalah seorang guru bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja sejak tahun 2015-sekarang. Beliau menempuh Pendidikan S2 di Institut Agama Kristen Negeri Toraja. Prestasi yang pernah diraihnya adalah pemenang ketiga lomba kreatifitas guru tingkat SMA pada porseni PGRI provinsi Sulawesi Selatan. Beliau juga aktif sebagai narasumber di pelatihan belajar menulis dan workshop media pembelajaran. Bermacam-macam buku solo sudah banyak dihasilkan bapak Yulius. Salah satu buku yang dihasilkan berjudul Guru Penggerak. Judul buku ditulis karena saat itu beliau sedang menjalani pendidikan guru penggerak angkatan 4. Beliau juga menulis di blog dan juga aktif di channel YouTube.
Silahkan untuk mampir melihat-lihat channel youtube beliau di link berikut :
https://www.youtube.com/c/RomaPatandean atau di https://www.youtube.com/channel/UCtozezYTjgIj4EGVISp9whg
Narasumber hebat yang mengisi pelatihan selalu diambil dari alumni pelatihan BM. Demikian juga pertemuan malam ini, beliau adalah salah satu alumni program ini di Gelombang 9, tepatnya di awal pandemi Covid-19. Tantangan menulis dari Prof. Richardus Eko Indrajit menulis buku dalam satu minggu pada bulan April 2019, meniatkan tekad untuk terus menulis buku hingga kini.
Topik malam ini adalah Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis. Narasumber meyakini bahwa sistematisnya cara kita menyusun naskah buku tidak terlepas dari tertatanya alur pikiran/ide yang dituangkan di naskah tersebut. Artinya, sebelum memulai tahapan penyusunan naskah untuk dibukukan, dari kumpulan naskah di laptopnya yang belum tertata rapi, nantinya, akan saling terkait satu sama lain ketika mulai menata naskah.
Bagaimana sih caranya menyusun naskah buku itu agar sistematis?
Yang pertama adalah menyiapkan naskah dulu, pastikan naskah buku dalam ukuran kertas A5 telah terkumpul minimal 40 halaman (standar UNESCO) dilengkapi BAB-BAB_nya. Dan kita diberi bocoran oleh narasumber cukup dengan menggunakan fasilitas Microsoft Word, kita dapat menemukan beberapa fitur yang bisa membantu dalam mensistematiskan tulisan. Metode yang berikan pada malam ini, dasarnya ada di Ms. Word. Hingga kini beliau pun masih menggunakan metode tersebut. Menurut beliau metode terbaik yang digunakan dan sekarang dibagikan kepada kita semua seluruh peserta BM. pada malam ini.
Metode yang digunakan dapat kita simak pada tautan berikut ini :
https://youtu.be/eePQwyHAcjw atau tautan berikut : https://youtu.be/jXPr59aWJSc
Ketika menata naskah-naskah buku, narasumber menggunakan cara seperti vidio di atas, termasuk ketika menulis tesis, mengedit naskah buku/tesis orang lain. Narasumber disamping menulis buku juga melakukan praktik baik dan mendorong orang-orang didaerahnya untuk menulis. Dan luar biasa ilmunya telah disebarkan,sehingga banyak yang termotivasi mengikuti jejaknya, semoga menjadi tabungan investasi di akherat.️
Sesi selanjutnya adalah sesi tanyajawab. Berikut ini adalah rangkuman jawaban dari peserta BM yang selalu antusias meninba dan menyedot ilmu kepenulisan dari setiap narasumber yang hadir memberi materi keren-keran.
💥Dalam menulis buku tidak ada batasan kata, tapi idealnya 1-2 halaman.
💥 Saat membuat buku, kata pengantar dan prakata dibuat dalam satu buku tapi penulisnya berbeda. Prakata oleh penulis buku sementara kata pengantar dari orang lain.
💥Idealnya buku harus punya sinopsis agar mempermudah pembaca mengenali naskah buku kita.
💥Mental blocking: otak menolak ide/pikiran tertentu dan tidak bisa mengendalikannyan. Cara mengatasinya ya bisa: relaksasi, rileks kan pikiran, ikuti workshop penulisan, latihan menulis di blog, dll.
💥 mengembangkan ide2 naskah yang random agar sistematis adalah untuk sementara biarkan ide2 atau naskahnya tidak dibuang dan jika ide sudah mentok atau terkena mental blocking, hal yang dapat dilakukan adalah menyisipkan gambar/foto agar bisa membantu mencari ide. Karena gambar juga memiliki fungsi penyampai ide. Oleh karena itu tuliskan saja yang ada di pikiran dan biarkan berserakan dulu. Ketika menata, pikiran akan memandu menyambung ide-ide tersebut. Menyusun naskah pastinya kita akan membaca semua naskah. Yakin saja, sering-sering baca naskahya, pasti bertemu ide untuk menyambungnya.
💥Hasil menulis buku solo maupun antalogi sudah 15 buku namun ditengah kesibukannya narasumber masih bisa hal-hal lain, seperti melayani pengeditan dan pengembangan naskah buku dari orang lain. Manajemen waktu menjadi hal yang sangat vital. Sampai sekarang beliau masih belum berhasil menyelesaikan perbaikan satu modul ajar UT. Menulis setiap hari memerlukan manajemen waktu dan eksekusi yang baik agar tulisan bisa terproduksi dengan optimal.
💥Idealnya Makalah terdiri atas B I Pendahuluan; B 2 kajian Teori; B 3 metode penelitian; B4 hasil dan pembahasan ; B 5 Kesimpulan dan Saran. Berbedanya penerapan BAB mungkin terkait dengan jenis-jenis makalah (induktif, deduktif, campuran)
💥Nah sekarang kan lagi musim Kurikulum Merdeka, sangat jelas manfaat dari kebiasaan menulis seorang guru dengan penerapan kurikulum Merdeka. apalagi untuk seorang guru penggerak. Efek dari menulis ini turut membantu narasumber sering melakukan praktik baik pembelajaran yang beliau tuangkan di blog. Di Kurikulum Merdeka, guru akan menulis modul, maka keuntungan guru yang sering menulis adalah menulis modul menjadi mudah.
Closing statement :
Menulislah, nikmati prosesnya, pantang mundur sebelum buku terbit ber-ISBN. Menulislah bukan karena angka kredit, tapi menulislah sebagai bagian pelayanan hidup.
Terima kasih banyak pak Yuro, sharing ilmunya malam ini. Terimakasih Mr Bams yang sudah memandu pelatihan ini, semoga kebaikan bapak-bapak hari ini menjadi berkah buat semua.
No comments:
Post a Comment