Wednesday, July 20, 2022

Resume Pertemuan ke-28 Pelatihan Belajar Menulis PGRI 

Judul                 : Teknik Promosi Buku

Gelombang       : 26

Hari/Tanggal    : Rabu/20 Juli 2022

Nara Sumber    : Akbar Zainudin,MM, MJW

Moderator        : Mutmainah




Assalamualaikum, selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua.
Detik demi detik terus berjalan. Menandakan waktu semakin malam, namun semangat untuk terus berada di depan layar lappy dengan jari menari-nari diatas keyboard tetap menyala. Malam ini bertekad  menyelesaikan resumenya. Semoga Allah mudahkan, aamiin.

Malam ini ibu Mutmainah membersamai peserta pelatihan BM putaran ke 28 gelombang 25 dan 26 dengan penuh semangat. Hal ini membuat pesertapun lebih bersemangat. Bapak Akbar Zainudin,MM,MJW yang akan bertindak sebagai narasumber telah hadir bersama-sama dengan kita semua di dalam ruang yang tanpa sekat dan batas ini. Materi yang akan disampaikan sangat menarik sekali yaitu Teknik Promosi Buku. Keren nih setelah menghasilkan tulisan dan menerbitkan buku, yang bisa dicetak melalui penerbit indie ataupun penerbit mayor, tinggal tancap gas tuk menjualnya. Pundi-pundi akan mengalir dengan sendirinya. 

Bu Mutmainah mengawali pertemuan dengan menginformasikan bahwa:10 menit dari sekarang kelas akan dikunci untuk sementara. Agar bisa terhimpun ribuan ilmu dari deretan huruf dan kata. Dilanjutkan dengan menuliskan agendanya,  seperti biasa kuliah malam ini  dibagi menjadi 4 sesi yaitu: 
  1. Pembukaan
  2. Penjabaran Materi
  3. Sesi Tanya Jawab
  4. Penutup

 Bagi yang ingin bertanya dipersilakan japri ke 085216628447.

" _Jangan pernah ragu meniru penulis lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model. Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang Anda tiru". - William Zinsser 

Untuk mengenal lebih jauh narasumber malam ini, yuk disimak di link berikut ini : 

https://akbarzainudin.wordpress.com/profil/

"Pengalaman adalah guru terbaik, maka belajarlah menggapai kesuksesan dari orang orang terbaik".

Bapak Akbar Zainudin, MM. MJW. Seorang trainer dan motivator nasional, pendiri PT. EMJEWE Training & Coaching serta perusahaan penerbitan MJW group. Penulis 13 buku motivasi. Buku terbaru beliau adalah The Power of Man Jadda Wajada. Buku penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama. Sudah cetakan ke-13 dan beredar sebanyak 55.000 eksemplar. Juga penulis buku UKTUB, panduan menulis buku dalam 180 hari. Merupakan best practises bapak Akbar Zainudin sebagai penulis sekaligus sebagai motivator.

Berikut ini adalah  materi yang disampaikan oleh narasumber :

1. Sesi perkenalan  

Mohon izin Saya memperkenalkan diri, nama saya Akbar Zainudin, penulis buku Man Jadda Wajada. Boleh dibilang, ini adalah buku solo saya yang pertama. Sebelumnya menulis beberapa buku antologi. Alhamdulillah, buku ini baru cetakan ke-13, beredar 55.000 eksemplar. Setelah Man Jadda Wajada, saya menulis 15 buku dari tahun 2010 sampai sekarang.

Saya membrandingkan diri sebagai motivator dan penulis buku-buku motivasi. Karena itu, yang saya tulis hampir semuanya buku-buku tentang motivasi. Agar kalau orang dengar nama Akbar Zainudin, tidak jauh-jauh dari motivasi. Ada motivasi belajar, motivasi hidup, motivasi kerja, motivasi bisnis, motivasi menulis, dan juga motivasi agama.

Buku saya tentang menulis adalah UKTUB; Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. Ini buku panduan menulis dari A sampai Z. Saya sarankan Bapak Ibu untuk memiliki buku ini, karena ada 150an alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah, anggota IKAPI.

Buku ini menjadi materi pembelajaran DIKLAT MENULIS yang saya adakan selama pandemi ini. Alhamdulillah, sebagai trainer, saya biasanya keliling ke berbagai tempat di Indonesia untuk menyebarkan semangat Man Jadda Wajada. Dan selama pandemi, saya melakukannya secara online.

Saya punya 4 hobi; mengajar, menulis, jalan-jalan, dan makan. Dari dulu saya berpikir bagaimana bisa menjalankan 4 hal ini secara bersamaan. Alhamdulillah, sebagai trainer, keempat hal ini bisa saya lakukan hingga sekarang. Salah satu impian saya adalah bisa keliling ke 34 Provinsi se-Indonesia. Alhamdulillah, saya sampai sekarang baru keliling ke 33 Provinsi. Kurang 1 provinsi lagi, yaitu Papua. Mohon doanya, tahun ini saya bisa khatam keliling Indonesia. Siapa tahu dengan saya sharing di sini, habis ini ada teman-teman yang dari Papua berkenan mengundang saya, hehehehe…. Belum apa-apa udah jualan aja.

Buku terlaris kedua saya adalah KETIKA SUKSES BERAWAL DARI PESANTREN. Ini adalah buku motivasi khusus buat santri dan santriwati. Menjadi laris karena memang saya sebarkan bersama pelatihan motivasi untuk para santri dan santriwati seluruh Indonesia. Bagi rekan-rekan guru yang berasal dari lingkungan pesantren, boleh kita ngobrol lebih jauh. Siapa tahu ada yang ingin mengadakan seminar motivasi di pesantrennya.

Kalau di pesantren, materi pelatihan saya umumnya ada dua; seminar motivasi dan pelatihan menulis buku. Seminar motivasi untuk seluruh santri agar betah di pesantren, punya impian besar, lebih menghormati guru dan orang tua. Untuk pelatihan menulis, biasanya saya buat teorinya tidak terlalu banyak, lalu saya buat praktik menulis. Hasil tulisan para santri diketik di komputer, lalu kita jadikan sebagai buku antologi.

Selain itu, buku terbaru saya adalah The Power of Man Jadda Wajada. Semacam penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama. Buku untuk guru adalah GURU HEBAT MAN JADDA WAJADA.

Saya akan share malam ini tentang Strategi Pemasaran Buku, yang saya ambil dari buku saya UKTUB: Panduan Menulis buku dalam 180 hari.

2. Sesi Pemberian materi: STRATEGI PROMOSI BUKU

APA ITU PROMOSI BUKU

Promosi adalah cara kita memberikan informasi tentang produk kepada konsumen agar mereka tertarik dan mau membeli produk kita. Promosi buku adalah cara kita mengenalkan buku yang kita miliki kepada audiens kita agar mereka tertarik dan mau membeli.

MENGAPA PROMOSI BUKU ITU PENTING

Pomorsi buku itu penting karena sebagus apapun buku kita kalau konsumen atau audiens tidak mengetahui produk kita, maka mereka tidak akan tertarik, apalagi mau membeli buku kita.

Beberapa tujuan dari promosi buku adalah:

  1. Membuat audiens mengenal (tahu) buku kita.
  2. Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita. Bagaimana caranya yang tadinya mereka tidak butuh, tetapi setelah kita promosikan menjadi butuh.
  3. Meyakinkan konsumen untuk membeli buku.
  4. Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.


TUJUH PROGRAM PROMOSI BUKU.

Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan.

PERTAMA, LAUNCHING BUKU

Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku.

Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.

Sekarang ini program launching buku semakin mudah. Dengan adanya Media Sosial, kita bisa melakukan program launching buku ini bahkan dari rumah. Bisa melalui FB, IG, ataupun Youtube.

Buat saja program LAUNCHING BUKU, live di FB, IG, atau Youtube. Undang kawan-kawan kita. Ajak mereka berpartisipasi. Launching buku kalau perlu setiap bulan. Kan ngga harus sekali. Bulan ini Launching Pertama, Bulan depan Launching kedua, ketiga, dan seterusnya. Kalau setiap bulan kita launching buku kita, setahun kita sudah 12 kali launching buku. Keren, kan?

KEDUA, BEDAH BUKU.

Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya.

Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.

Sekali lagi, yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.

KETIGA, SEMINAR ATAU PELATIHAN

Lakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis.

Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.

KEEMPAT, MEMBANGUN KOMUNITAS

Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa.

Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku.

Saya sendiri membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Saya share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya saya bentuk di WA Grup. Sesekali seminar melalui Zoom.

KELIMA, MEMBANGUN JARINGAN RESELLER.

Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku.

Saya juga sedang membangun jaringan reseller ini. Belum banyak, baru sekitar 100an orang. InsyaAllah akan terus bertambah.

KEENAM, JUALAN DI MARKETPLACE.

Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita. 

Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.

KETUJUH, MEMANFAATKAN MEDSOS

Manfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis.

Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita.

Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.

Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan.

Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.

UPDATE STATUS setiap hari. Di WA, IG, FB. Ambil cuplikan dari buku, jadikan sebagai update status. Lama-lama nanti timbul keingintahuan mereka, yang akhirnya tertarik untuk membeli.

Itulah tujuh program promosi yang selama ini saya lakukan. Salah satu hal yang perlu kita perhatikan, terutama kalau kita promosi di Media Sosial adalah KONSISTENSI dan REPETISI. Buatlah update status yang KONSISTEN. Kalau misalnya bisanya seminggu sekali, ya lakukan seminggu sekali. Tetapi terus harus ada setiap minggu. Kalau bisa 3 hari sekali, lakukan. Akan lebih bagus kalau bisa setiap hari.

Tetapi harus konsisten. Jangan update status kalau lagi rajin. Satu bulan setiap hari update status. Terus bulan berikutnya tidak pernah update status lagi. Bagaimana orang mau kenal dengan buku kita. Konsisten dan terus menerus.

Kedua adalah REPETISI. Ulangi lagi, lagi, dan lagi. Kalau kita melihat iklan di televisi, hampir setiap saat diulangi lagi, dan lagi. Memang begitulah promosi itu. Terus diulangi lagi dan lagi agar orang itu ingat, menancap kuat.

Akhirnya nanti yang terpikirkan buku kita. Kalau ingin buku motivasi, cari bukunya Pak Akbar Zainudin. Kalau ingin mengundang buat seminar motivasi dan menulis, ingatnya Pak Akbar Zainudin. Begitu pada akhirnya.

Jadi, itulah tujuh program promosi yang bisa kita lakukan. Tentu masih banyak program-program lain yang bisa kita ciptakan. Tergantung kreativitas kita masing-masing.

Manfaatkan HP kita sebaik-baiknya, secara maksimal. Bolehlah buat WA, Tiktok, YouTube, dan sebagainya. Nah, kita pikirkan bagaimana agar kita tidak hanya menjadi pengguna dan penikmat saja, tetapi kita juga bisa buat konten-konten menarik terkait buku kita. Sehingga HP kita menjadi lebih produktif.

Bapak Akbar sudah membuatkan video pembelajaran untuk strategi promosi buku ini di canel YouTube , Akbar Zainudin, khususnya  bagi rekan-rekan yang lebih senang melihat dan mendengar.

https://youtu.be/lZhAixv86wA

Selanjutnya adalah sesi tanya jawab. Berikut rangkuman jawaban pertanyaan peserta :

Cara menghilangkan rasa malu dan tidak percaya diri dalam mengenalkan buku kita adalah : 

  1. Yakinkan bahwa kita sudah punya karya. Tulisan kita adalah karya yang luar biasa yang tidak semua orang bisa melakukannya. Buku yang kita tulis adalah hasil dari jerih payah dan kerja keras yang lua biasa.
  2. Selalu bangga dengan buku kita. Betapapun banyak kekurangan, percayalah, setiap buku ada kekurangannya.
  3. Kadang, perlu untuk tidak peduli dengan perkataan orang. Jalan saja. Terus saja menulis, dan menulis. Nanti percaya diri akan timbul.

Dari tujuh program promosi, mana yang paling efektif? Saya sudah lakukan semuanya, dan saling mendukung satu dengan yang lain. Tidak ada program yang berdiri sendiri. Kalau saya seminar, pasti juga saya promosikan lewat FB, IG, dan Twitter. Jadinya semua saya lakukan. Pertanyaan yang paling penting adalah: program apa yang bisa Bapak Ibu lakukan mulai besok? Mulai dari sana, pikirkan, lalu jalankan. Ngga usah pedulikan kanan kiri, jalan aja. Setelah jalan, evaluasi apa yang harus diperbaiki. Begitu seterusnya. Lakukan dengan konsisten. Jangan satu bulan semangat, bulan berikutnya udah loyo. Bagaimana buku mau laku?

Bedah buku adalah acara yang membahas isi buku. Biasanya narasumbernya adalah penulis buku dan pembahas. Pembahas ini bisa 1-2 orang. Apa yang dibahas? Kelebihan dan kekurangan dari buku. Sebagai masukan untuk perbaikan edisi selanjutnya dan juga sebagai informasi kepada hadirin apa saja yang terdapat pada bukunya. Penulis buku biasanya mengenalkan dan menginformasikan secara garis besar apa saja yang ada pada bukunya, sementara pembahas membahas kelebihan dan kekurangan bukunya.

Hadirin boleh diminta membeli buku sebagai syarat untuk bedah buku. Namun dulu, pas belum dikenal, saya tidak mewajibkan untuk membeli buku. Bukunya kita sediakan di meja penerimaan tamu. Setelah acara, silakan membeli buku dan kita berikan tanda tangan asli. 

Untuk bedah buku, seminar, launching buku, mulailah dari orang-orang yang kita kenal. Di sekolah, masjid, gereja, majelis taklim, komunitas guru, dan sebagainya. Teman-teman di FB kan juga komunitas. Kita punya 5000 teman di FB, manfaatkan itu. Kita buat bedah buku dan launching buku di FB. Buat FB Live atau IG Live. Berapapun yang melihat, tidak perlu khawatir. Lakukan itu sekali, nanti bulan depan membahas Bab I bukunya, bulan depannya lagi membahas Bab II, begitu seterusnya. Jangan dibayangkan launching buku atau seminar di aula yang besar terlebih dahulu. Nanti kalau sudah dikenal, bisa begitu. Mulai dari apa yang bisa kita lakukan. Mulai dari sekarang. 

Medsos itu adalah salah satu alat untuk kita berpromosi. Kalau ibu tidak bermain medsos, maka bisa dicari cara-cara lain, seperti promosi langsung, seminar, dan sebagainya. Kalau saya sih menganggap bahwa sekarang ini Medsos adalah alat yang murah dan efektif untuk promosi buku kita. Jadi, saya harus terjun ke dalamnya, melibatkan diri dengan sangat serius, agar hasilnya juga baik. Mau cara apa saja, yang penting pesannya sampai kepada audiens atau calon konsumen kita. Kalau saya, medsos itu harus.

Setiap penulis pasti pernah mengalami penolakan dari redaktur atau penerbit. Kalau belum pernah ditolak, berarti belum pernah mengirimkan tulisan. Tidak perlu takut ditolak. Itu adalah bagian dari pembelajaran dan hitung-hitung sebagai latihan untuk menulis lebih baik.

Beberapa hal yang menjadi tantangan penulis:

  • Merasa down kalau ditolak.
  • Takut tulisannya ditolak, atau buruk dibaca orang.
  • Takut bukunya tidak laku.

Berbagai perasaan di atas itu manusiawi, dan saya juga pernah merasakan. Yang penting segera untuk bangkit. Kalau ditolak, tulis lagi yang lain. Toh tulisan kita tidak hilang dan bisa menjadi tabungan tulisan untuk buku kita selanjutnya. Pokoknya tugas kita menulis, lalu kirimkan dan kadang, lupakan. Tulis lagi, kirimkan, lupakan. Biarlah, kalau diterima kita bersyukur, kalau ditolak, kita sudah punya tulisan baru. Begitu saja kita mengelola perasaan kita. Dengan terus mencoba lagi, dan lagi, akhirnya lama-lama tulisan kita menjadi bagus sehingga semakin enak dibaca orang. Kalau sudah semakin enak dibaca orang, akan lebih mudah untuk diterima.

Jangan pernah menyerah. Tulis, kirimkan, lupakan. Tulis lagi, kirimkan, lupakan. Tulis lagi, kirimkan, lupakan. Begitu seterusnya. Sampai kapan? Sampai tulisan kita diterima.

Untuk promosi, medsos yang paling murah sekarang ini dan paling menjangkau banyak audiesn.

KELEBIHAN MEDIA ONLINE

  1. Jaringan luas
  2. Kalau bukunya dibaca banyak orang, bisa mendatangkan iklan, dan bisa dicetak. Seperti buku-buku Raditya Dika, mulainya dari tulisan di media online, terutama Blog.

KEKURANGAN

  1. Pembacanya hanya yang punya gadget. Masih banyak orang yang suka baca buku kertas.
  2. Model pendapatannya masih dari iklan. Penjualan buku online masih sedikit.

Saya juga menggunakan blog untuk draft awal buku saya. Artikel-artikel untuk buku saya draftnya saya tulis di Blog untuk juga melihat respons pembaca. Setelah siap artikelnya, saya edit lagi untuk dijadikan format buku cetak. Ngga usah ragu, kalau memang bisa menulis, tulis saja, upload di mana saja. 

Untuk promosi di marketplace seperti Shopee, Lazada, Bukalapak

  1. Buka akun untuk membuat toko di mdukarketplace tersebut.
  2. Lengkapi semua deskripsi toko.
  3. Foto buku-buku yang akan kita jual
  4. Lengkapi deskripsi buku kita.
  5. Mulailah upload foto dan deskripsi produk.
  6. Promosikan produk kita di semua medsos yang kita punya.

Untuk membuka toko, bisa dilihat persyaratannya pada setiap marketplace

Punya 1 buku solo itu sudah prestasi hebat, apalagi punya beberapa. Tidak setiap orang bisa membuat buku solo sampai selesai. Bahkan yang pinter menulis sekalipun belum tentu bisa membuat buku. Mulailah dengan mengganti profil picture dengan buku kita. Setelah itu, kan buku kita isinya banyak. Pelan-pelan, potongan-potongan ide dalam buku kit aitu kita jadikan sebagai update status. Begitu seterusnya, lama-lama selfie sambil pegang buku, dan sebagainya.

Go Public itu pentingkah? Tanya dulu kepada diri kita. Kalau saya sih penting, karena saya ingin dikenal lebih banyak orang. Kalau kita dikenal, kita lebih mudah memengaruhkan kebaikan kepada banyak orang. Kalau kita tidak dikenal, pengaruh kebaikan kita tidak besar. Semakin kita dikenal, efek kebaikan yang kita ciptakan akan semakin besar. Bukankah kita ingin menjadi orang yang paling bermanfaat bagi orang banyak? Dengan apa? Salah satunya dengan tulisan kita. 


CLOSING STATEMENT 

Sebagai catatan penutup. Sekarang ini sebagai seorang penulis, kita kalau bisa memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku.

Pertama, keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.

Kedua, kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21. 

Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.

Yang paling penting kalau kita mau menjadi penulis itu bukan banyak-banyakan ikut pelatihan menulis. Jauh lebih penting adalah disiplin latihan menulis setiap hari.

Jadwalkan menulis 30-60 menit setiap hari. Nanti lama-lama tulisan kita akan menjadi baik dan enak dibaca. Kalau tulisan kita sudah baik, akan lebih mudah meyakinkan orang untuk membeli.

 

Salam Literasi 💪💪💪💪

No comments:

Post a Comment

Resume Pertemuan ke-30 Pelatihan Belajar Menulis PGRI  Judul                 : Digitalisasi Gerakan Literasi Sekolah Gelombang       : 2...