Wednesday, June 15, 2022

Resume Pertemuan ke-12 Pelatihan Belajar Menulis PGRI 

Judul                 :  Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Gelombang       : 26

Hari/Tanggal    : Senin/13 Juni 2022

Nara Sumber    : D Susanto,S.Pd

Moderator        : Nur Dwi Yanti




Assalamualaikum, selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua.

Malam ini adalah pertemuan ke 12 Pelatihan Belajar Menulis PGRI. Alhamdulillah bisa mengikuti pelatihan ini dan mendapat banyak sekali ilmu dan pengalaman dari nara sumber yang hebat ini. Rugi rasanya kalau tidak mengikuti dengan baik dan tidak mempraktekannya. Seperti yang selalu disampaikan Om Jay berulang-ulang, "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi",  merupakan kalimat pemantik yang bisa memotivasi para penulis pemula, khususnya peserta BM gelombang 25 dan 26.

Materi pada malam ini disampaikan oleh Susanto,S.Pd yang biasa dipanggil pak D. Bapak Susanto adalah seorang guru SDN Mardiharjo kabupaten Musi Rawas. Materi kali ini mengambil  tema Proofreeding Sebelum Menerbitkan Tulisan. Pertemuan kali ini dipandu oleh seorang moderator cantik jelita bernama Nur Dwi Yanti, seorang guru SD di Bandung. Seperti biasa pelatihan ini dibagi menjadi dua sesi, yaitu pemamparan materi dan tanyajawab.

Diawal pertemuan ini pak D memberikan link blog sebagai bahan diskusi.

https://castleofwisdom7.blogspot.com/2022/06/pelatihan-belajar-menulis-pertemuan-ke.html

Apa sih yang dimaksud dengan Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Proofreading atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam sebuah teks atau tulisan. Jika kita membuka PUEBI, pasti akan segera tahu "kesalahan" pada sebuah tulisan. Dengan melakukan proofreading, kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata dapat diminimalkan.

Loh, itu kan tugasnya editor atau proofreader?

 Iya, benar. Akan tetapi, jika naskah yang kita kumpulkan memiliki kesalahan yang minimal, tentu tugas editor semakin ringan. Dus, bisa jadi tulisan kita mendapat "apresiasi yang baik" sehingga dibaca tuntas dan isa "LOLOS". Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami. Ia harus dapat mengenali: 

1) Apakah sebuah kalimat efektif atau tidak.

2) Susunannya sudah tepat atau belum.

3) Substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak.

Jadi, tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.

Mengapa harus melakukan proofreading?

Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak Anda lewatkan.Terutama jika Anda berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas. Setelah tulisan jadi, endapkan barang sejenak agar pikiran tidak larut dalam tulisan (pikiran kok larut kaya gula aja, he he). Kemudian, lakukan proofreading dan bersikaplah netral. Artinya, menilai karya penulis secara objektif. Bertindaklah sebagai seorang “calon pembaca”.

Langkah-langkah melakukan proofreading :

1. Merevisi draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.

2. Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.

3. Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.

4. a. Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit

    b. Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI

    c. Konsistensi nama dan ketentuannya

    d. Perhatikan judul bab dan penomorannya

Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.

Cara mudah melakukan proofreding terutama pada typo, Narasumber telah mempelajari materinya yang diperoleh dari kelas Belajar Menulis. Pak D melakukan apa yang diajarkan bu Rita Wati   dan beliau membuat video dari apa yang diajarkan bu Rita Wati di Youtube.  Berikut link youtubenya:

https://www.youtube.com/watch?v=tZZgrv5-JXo

Namun, apa yang diajarin Bu Rita pada channel Youtube-nya dan juga video di atas, tetap harus melakukan koreksi secara manual dengan teliti.


Selanjutnya adalah sesi tanyjawab, berikut ini rangkuman jawaban dari narasumber :

🌷Ada yang berpendapat:  Pengeditan merupakan proses yang melibatkan perubahan besar pada konten, struktur, dan bahasa, sedangkan proofreading hanya berfokus pada kesalahan kecil dan inkonsistensi.

 🌷Agar tulisan menjadi lebih "enak dibaca", mudah dipahami maksudnya, tidak menimbulkan salah tafsir karena kalimat yang ambigu.

🌷 Jika dilakukan oleh orang lain, tidak ada teknik apa pun, nunggu hasilnya saja. Jika kita sebagai proofreader: pastikan tulisan sudah jadi, siapkan "alat": PUEBI, KBBI, jika perlu cek typo dengan Google Doc seperti yang saya lakukan di video.

🌷  Jika naskah kasar sudah selesai dan sudah melakukan proofreading tapi masih ada kesalahan maka sebaiknya endapkan tulisan, periksa typo dengan Googler Doc., perbaiki yang disarankan jika memang sesuai. dan terakhir baca kembali. Atau minta tolong orang lain untuk membacanya kembali dan memohon agar jangan sungkan untuk mencoret kalimat atau kata yang "SALAH".

Pelatihan Belajar Menulis kali ini sang moderator memberikan kesimpulan tentang pemaparan materi sebagai berikut:

🌸 Selaku penulis hendaknya melakukan proofreading. Berperan sebagai penulis sekaligus pembaca.

🌸 Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.

🌸 Untuk membantu memudahkan saat melakukan penulisan. Ada banyak aplikasi yang dapat digunakan baik secara offline atau online. Diantaranya memasukan AddOn atau Add-In pada aplikasi Microsoft Office dengan kamus KBBI. Atau bila melakukan secara online kita bisa setting bahasa.

🌸 Membacalah Anda akan mengenal dunia lebih dekat. Menulislah, Anda akan dikenal dekat oleh dunia. - Madi Ar-Ranim.

🌸 Dengan membaca maka kita akan berperan sebagai  proofreading, dengan menulis maka kita akan menjadi sorang yang akan di kenang sepanjang hayat


Terimakasih  bapak D Susanto,S.Pd atas sharing ilmunya, terimakasih ibu Nur Dwi Yanti yang sudah membersamai kami di pelatihan ini, semoga Allah balas dengan pahala berlipat ganda.


Salam Literasi💪💪💪💥💥

No comments:

Post a Comment

Resume Pertemuan ke-30 Pelatihan Belajar Menulis PGRI  Judul                 : Digitalisasi Gerakan Literasi Sekolah Gelombang       : 2...