Saturday, June 11, 2022

Resume Pertemuan ke-11 Pelatihan Belajar Menulis PGRI 

Judul                 :  Mengelola Majalah Sekolah

Gelombang       : 26

Hari/Tanggal    : Jumat/10 Juni 2022

Nara Sumber    : Widya Setianingsih,S.Ag 

Moderator        : Mutmainah 



Assalamualaikum, selamat malam dan slam sejahtera untuk kita semua.

Alhamdulillah malam ini melaju ke pertemuan ke-11. Waktu terus berjalan hari demi hari tidak terasa sudah sampai hari Jumat lagi. Pertemuan ke tiga disetiap minggunya. Malam istimewa akan menemani pelatihan belajar menulis gelombang 26 yang akan disampaikan oleh narasumber hebat, keren bernama Widya Setianingsih, nan cantik jelita penuh talenta. Pelatihan tidak seru tanpa moderator. Kali ini bernama Mutmainah, walaupun baru pertama menjadi moderator, namun tidak kalah keren dengan narasumbernya. Pasangan yang cocok bagaikan bulan dan matahari, yang akan menularkan virus-virus literasinya.

Motivasi yang membuat semangat untuk terus berkarya dilontarkan oleh bu Widya kepada peserta dalam mengawali pemamparannya, "Tak akan mundur, sebelum resume meluncur. Pantang menyerah sebelum buku solo tercipta". Aamiin YRA semoga lulus hingga menerbitkan buku solo.

Materi malam ini  belajar bagaimana Mengelola Majalah Sekolah

Narasumber melontarkan arti kata majalah dilihat dar beberapa hal. 

💥MENURUT KBBI MAJALAH ADALAH terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca.

💥 Berdasarkan Waktu penerbitannya, majalah dibedakan atas: majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya’.

💥 Menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, anak-anak, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya.

💥 Majalah sekolah adalah majalah yang dikelola, dibuat dan diedarkan di kalangan sekolah. Dari sekolah untuk sekolah.



Selanjutnya narasumber menyampaikan bagaimana langkah-langkah untuk menerbitkan majalah sekolah. 

Langkah-langkah menerbitkan Majalah sekolah

1. Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi.   

    Membentuk susunan redaksi majalah

2. Mengajukan Proposal.

Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dsbnya.

3. Membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll.

4. Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dll


Majalah sekolah tidak akan terbit tanpa ada personal yang mumpuni didalam setiap bagiannya. Oleh karena itu narasumber menyampaikan siapa-siapa saja yang bertanggungjawab dalam tugasnya, yang tergabung dalam redaksi Majalah Sekolah. 

Susunan Redaksi Majalah Sekolah

1. Penasehat     : Dari Yayasan Sekolah/Komite Sekolah

Tugasnya memberikan segala pertimbangan terhadap segenap crew tentang majalah sekolah

2. Penanggung Jawab : Yaitu Kepala Sekolah

Tugasnya bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional)

3. Pimpinan redaksi : Dari Guru yang ditunjuk. Pemimpin Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya.

4. Editor

Tugasnya bertanggung jawab  swa sunting tulisan, proofreading dan mengedit semua tulisan

5. Reporter : Reporter merupakan “prajurit” di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.

6. Fotografer : Tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis.

7. Layout

Tugasnya mendesain majalah, dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan

8. Bendahara : Tugasnya mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah

Selanjutnya narasumber juga menyampaikan beberapa manfaat Majalah Sekolah. Dengan kita tahu manfaat dari Majalah Sekolah, kita akan termotivasi untuk bisa memilikinya. 

Manfaat Majalah Sekolah 

1. Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan walimurid, dan siswa

2. Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan.

3. Wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya (menulis, menggambar  dll)

4. Sarana publikasi sekolah di masyarakat

5. Menjadi Kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.

 

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerbitkan majalah.

1. Membuat nama majalah. 

a. Buatlah nama yang unik, menarik dan mudah diingat.

b.Bisa juga membuat nama majalah berupa singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspirasi. Contoh : SMART, MUTUALISTA, KONTAK, CAHAYA.

 2. Menentukan artikel yang akan ditampilkan. 

a.Visi Misi Sekolah : Visi, misi sekolah masing-masing dituliskan di hal 2.

b. Salam Redaksi : Kata sapaan pimred pada pembaca, menyampaikan isi majalah secara singkat, tema majalah, kondisi teraktual saat itu.

c. Berita Sekolah : Kegiatan-kegiatan sekolah, misalnya peringatan PHBI-PHBN, kegiatan sekolah dll. d. Profil Guru : Dimuat secara bergiliran mulai dari kasek, wakasek, guru, staf pendidik.

e. Profil Siswa Berprestasi: Menampilkan siswa paling berpretasi.

f. Karya Siswa : Menampilkan tulisan siswa, puisi, cerpen, foto hasil karya siswa berupa kerajinan, gambar dll.

g. Kegiatan Siswa: Kegiatan outingclass, ataupun inclass. Misalnya outbound, praktek di kelas,unjuk kerja, game dll.

h. Kuiz berhadiah: Disesuaikan dengan jenjang kelas. Dan berhadiah.

i. Prestasi Sekolah : menampilkan prestasi terbaru dari guru, siswa, dan sekolah.

j. Info dan pengumuman: Info ujian, libur dsbnya

3. Mengajukan ISSBN. Agar majalah kita memiliki hak paten, maka Mengajukan ISSBN sangatlah

penting. Kita bisa menghubungi penerbit untuk membantu kita mendapatkan ISSBN.

4. Menentukan Bahasa yang dipakai dalam majalah.

Sebelum menentukan bahasa yang akan kita pakai, kita harus mengetahui sasaran pasar kita yakni

siswa-siswi kita dan walimurid.

Saran :

️Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak.

️Tidak menggunakan bahasa terlalu formal/kaku.

️Gunakan bahasa keseharian dan pergaulan.

Selipkan bahasa-bahasa gaul yang lagi ngetrend (asalkan harus sopan)  Misalnya hay gaess, hai sobat (sapaan  untuk para pembaca 👉Gunakan bahasa komunikatif sehingga seolah-olah kita sedang berbincang dengan pembaca.

5. Menentukan Tema. Carilah tema dari hal yang lagi booming atau ngetrend di lingkungan sekolah dan masyarakat. Isue-isue keseharian yang sedang booming di lingkungan sekolah dan masyarakat bisa kita gunakan sebagai tema. Misalnya :

👉🏻 Tetap Berprestasi di Masa Pandemi.

👉 Semakin Berilmu Semakin Berakhlak

👉  Lets go green

👉 Raih Mimpi Setinggi Bintang

👉🏻 Hold Your Star, Dll

6. Cover dan Layout Menarik.

️Fungsi dari cover majalah adalah untuk melindungi isi majalah. 

️Mencerminkan tema dan isi majalah. Karena itu tampilan cover harus menarik pembaca.


Hal yang perlu diperhatikan dalam Layout dan tata letak majalah.

️Dibuat sesuai tema dan tingkatan usia pembaca (SD,SMP, SMA).

️Praktis, simple, menarik dan memuat seluruh artikel dengan penataan padat tapi tidak sumpek.

️Carilah guru yang berkompeten di IT sebagai tenaga layout dengan menggunakan aplikasi Corel. 

7. Pembiayaan. Pembiayaan digunakan untuk:

1. Biaya cetak majalah

2. Membayar HR crew

3. Pembelian hadiah kuiz dll

Pembiayaan cetak majalah bisa di bagi menjadi 3.

1. Murni dari siswa: Siswa membeli majalah (dimasukkan di daftar ulang atau SPP)

2. BOSDA

Pembiayaan majalah bisa diambilkan dari dana BOSDA dengan kode rekening biaya cetak/penggandaan dan membayar honorarium.

3. Sponsor.

Bisa dengan menggandeng  walimurid yang ingin beriklan tentang usahanya dengan memasang iklan tersebut di majalah. Jadi semakin kita pandai mencari sponsor maka akan semakin menekan budget untuk pembiayaan majalah kita.

8. Percetakan. 

Tidak bisa dipungkiri percetakan merupakan faktor penting adanya majalah secara fisik. Akan tetapi  bila tidak memungkinkan majalah dicetak karena beberapa hal misalnya pendanaan, situasi tidak bisa tatap muka karena pandemi maka majalah bisa juga disampaikan dalam bentuk online. Misalnya dishare dalam bentuk PDF melalui WhatsAp, Web sekolah, IG, Facebook dll. Bisa juga melalui aplikasi flipbook atau photoshop.

9. Pupuk Kekompakan Team. 

Ibaratnya tubuh maka crew majalah adalah bagian team yang memiliki tugas SAMA PENTING nya. Oleh karena itu team harus solid, terus pupuk kekompakan team. Saling mendukung dan mengisi kekurangan satu sama lain adalah kunci langgengnya sebuah team.

10. Upgrade Ilmu Secara Kontinue.

Agar majalah selalu Uptodate maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew. Misalnya pelatihan menulis, pelatihan aplikasi Corel,Photoshop untuk layout dll dengan memberdayakan teman sejawat atau mendatangkan narasumber ahli.

Selanjutnya narasumber memberikan tantangan berupa artikel tentang sekolah yang ditulis diblog. Dan waktu untuk membuat adalah 20 menit, bila ada foto maka bisa disertakan juga. yang ngga kalah menariknya adalah hadiah, berupa majalah kharisma untuk dua orang peserta. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang ringan, menarik, informatif dan komunikatif.


Sesi berikutnya adalah tanya jawab. Berikut ini adalah rangkuman beberapa jawaban dari narasumber:

🌹Syarat memperoleh ISBN sangat mudah, kita bisa mengajukan satu majalah yg sudah jadi pada penerbit setempat. Asal kan majalah kita bebas dari plagiat pasti bisa. Untuk saat ini  ISBN sedang bermasalah kita bisa memakai QRCBN (kode barcode). Untuk menghubungi penerbit bisa dilakukan secara online ataupun bertemu secara langsung bila dekat dengan rumah kita.

🌹Majalah sekolah bisa terbit sesuai kesepakatan bersama. Bisa sebulan sekali, triwulan atau persemester dan bisa dibagikan saat terima raport.Yang utama menulis adalah reporter di majalah sebagai pemburu berita. Tapi bisa juga guru-guru lain berpartisipasi ikut menyumbang tulisan. Untuk siswa bisa berkonsultasi dengan wali kls. Setiap ada tugas yang berkaitan dengan proyek bisa  ditampilkan di majalah. Tidak hanya berupa tulisan , bisa karya siswa berupa gambar mereka, kerajinan, atau yang lainnya sebagai bentuk implementasi ketrampilan.

🌹 Perbedaan antara majalah dan buletin adalah dari halaman dan juga isinya.Buletin halamannya lebih tipis, membahas hanya satu topik saja.Sedangkan majalah lebih tebal, dan topik bahasan lebih beragam. Ukuran buletin juga lebih kecil daripada majalah. Biasanya berupa kertas yg dilipat menyerupai koran.

🌹 Membahas tentang semangat memang bagaikan roller coaster. Kadang melejit kelangit, kadang menurun membumi. Sehingga sebagai pimpred harus punya trik yang jitu, misalnya sebelum masuk dan lulus seleksi tim ditantang kesungguhan nyalinya dan konsistensinya berkarya. Motivasi dari pimred h bisa menjadi resep yg mujarab. Agar lebih bersemangat lagi, selalu ada fee di setiap penerbitan majalah. Walaupun kisarannya tidak besar tapi menjadi salah satu penyemangat crew. 

🌹 Yang harus disiapkan berkaitan membuat majalah sekolah adalah niat dan selajutnya kemauan yang kuat, komitmen, semangat dan keikhlasan. 

Sebagai closing statement pada pelatihan ke-11 ini adalah :

Mari bergandengan tangan untuk menyemarakkan literasi di negeri tercinta. Bersama kita pasti bisa menebar warna indah dalam goresan karya.

Terimakasih narasumber hebat malam ini. Terimakasih moderator keren.

Semoga sebagai peserta pelatihan akan tertular virus berlitersi mewujudkan majalah sekolah.

Salam Literasi!💪💪💪💥

No comments:

Post a Comment

Resume Pertemuan ke-30 Pelatihan Belajar Menulis PGRI  Judul                 : Digitalisasi Gerakan Literasi Sekolah Gelombang       : 2...