Resume Pertemuan ke-10 Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Judul : Kiat menulis Cerita Fiksi
Gelombang : 26
Hari/Tanggal : Rabu/8 Juni 2022
Nara Sumber : Sudomo,S.Pt
Moderator : Sigit Purwo Nugroho
Assalamualaikum, selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua.
Alhamdulillah malam ini tidak terasa sudah sampai pertemuan ke 10 Pelatihan Belajar Menulis PGRI. Materi pertemuan malain ini adalah "Kiat Menulis Cerita Fiksi". Dimulai pukul 19.00 - 21.00. Seperti biasa pertemuan kali ini juga terdiri dari 4 sesi.
Baiklah bapak/Ibu pembaca yang baik, saya akan sangat berterimakasih apabila bapak/ibu memberikan masukan dari hasil resume aktifitas malam ini.
Alur belajar pelatihan malam ini berbeda dengan
pertemuan-pertemuan sebelumnya, narasumber mencoba mengadopsi alur belajar dari
Pendidikan Guru Penggerak dengan modifikasi sesuai kelas.
Alur belajar malam ini adalah sebagai berikut:
1 | Mulai dari Diri
Mencoba menuliskan
pengalaman belajar menulis cerita fiksi dengan ide menulis novel misalnya yang
sedang tren. Disamping itu juga yang memang disukai dan dikuasai, termasuk genre
novel. Dari suka akan menjadi cinta akhirnya tercipta komitmen menyelesaikan
apa yang dimulai.
2 | Eksplorasi Konsep
Pembelajaran
Menulis Fiksi itu Mudah dan narasumber memberikan materi yang bisa dipelajari di link berikut : https://youtu.be/dXX9RWxT_u8
3 | Ruang Kolaborasi
Berkolaborasi
menulis cerita fiksi, caranya dengan membagikan beberapa kalimat pembuka, kemudian
seluruh peserta diminta untuk melanjutkan sesuai dengan versinya masing-masing.
Sebagai contoh kalimat pembuka yang diberikan adalah sebagai
berikut :
"Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara...
4 | Demonstrasi Kontekstual
Premis adalah ringkasan cerita yang berisi tokoh, tantangan,
dan resolusi.
Kenapa kita harus membuat premis? Premis memudahkan kita
untuk mengembangkan cerita.
Dari premis tersebut, akan membantu kita agar tidak keluar
jalur saat mengembangkan cerita. Ibaratnya sebagai rambu-rambu utama dalam
penulisan.
Contoh premis : Harry Potter adalah seorang anak laki-laki
yatim piatu yang ingin membalas dendam kematian orang tuanya dengan melawan
penyihir jahat
5 | Elaborasi Pemahaman
Beberapa hal penting yang menjadi catatan dalam menulis
sebuah cerita fiksi.
1) Alasan harus menulis cerita fiksi selain saat ini ada AKM
dengan materi teks literasi fiksi, juga dengan belajar menulis cerita fiksi
kita bisa menyembunyikan dan menyembuhkan luka.
2) Bentuk cerita fiksi di antaranya, yaitu fiksimini, flash
fiction, pentigraf, cerpen, dan novel.
3) Unsur pembangun cerita fiksi meliputi tema, premis,
penokohan, latar/setting, sudut pandang, dan alur/plot.
4) Kiat menulis fiksi yang utama adalah niat dan komitmen yang kuat untuk belajar, baca karya fiksi karya orang lain untuk menemukan berbagai gaya penulisan, ide cerita, dan teknik penulisan. Selanjutnya adalah ide dan genre cerita carilah yang disukai dan dikuasai. Berikutnya adalah membuat outline atau kerangka karangan agar cerita tidak melebar.
6 | Koneksi Antar Materi
Melengkapi keterkaitan antara materi satu dengan yang
lainnya. Tujuannya adalah agar bisa mendapatkan pemahaman yang lebih
menyeluruh.
7 | Aksi Nyata
Melakukan aksi nyata hasil belajar dengan cara menulis
resume pertemuan malam ini. Tentu resume yang mengelaborasikan materi malam ini
dengan pengalaman pribadi.
1. Poin penting dalam pemilihan genre dalam menulis novel adalah disukai dan
dikuasai. Selanjutnya menyesuaikan dengan tren atau pasar saat ini. Berikutnya
adalah menyesuaikan dengan syarat dari penerbit;
2. Agar novel diburu pembaca, pertama tema yang up to date; kedua nama penulisnya;
ketiga sesuai selera pasar; keempat ditulis dengan baik.
3. Penulis pemula bisa mengahsilkan sebuah novel. Kuncinya adalah terus belajar. Caranya, menulislah!
4. Syarat menulis cerpen di antaranya, yaitu mengandung unsur yang baik. Misalnya, alur/plot yang jelas. Dalam artian ada awal, tengah, dan akhir yang menarik. Membuka cerita dengan menarik, kemudian mengembangkan konflik dengan baik, dan menutup cerita dengan baik.Syaratnya karakter tokoh benar-benar tergambarkan dengan baik.
5. Cara efektif menemukan tema sebuah cerita adalah
membacanya secara cermat. Tentukan garis besar cerita dengan menandai
kejadian-kejadian penting dalam cerita. Termasuk di dalamnya adalah memahami
karakter tokoh dalam cerita.
6. Konsep cerita. Kenapa? Karena tanpa konsep cerita yang
jelas tema tidak akan berarti apa-apa. Oleh karena itu bagi calon penulis fiksi
terlebih dahulu memahami konsep cerita yang akan ditulisnya. Tema rasanya lebih
mudah untuk dipelajari karena bisa berasal dari diri kita sendiri atau sekitar
kita.
7. Tips dan cara menulis fiksi terasa mudah dan menyenangkan
adalah dengan terus mencoba memulai menulis dan menyelesaikan tulisan. Selain
itu adalah dengan cara menikmati setiap tahap penulisannya sebagai sebuah
proses kreatif. Hanya dengan begitu tidak akan ada lagi keterpaksaan saat
menulis. Sedikit demi sedikit akan terbiasa hingga akhirnya jatuh cinta luar
biasa.
8. Fungsi outline memang membatasi apa yang kita tulis.
Namun, bukan berarti tidak boleh ada perubahan di tengah jalan. Bebas. Hanya
saja dengan outline yang sudah fiks sejak awal proses penulisan ada jaminan
tulisan akan bisa diselesaikan. Berdasarkan pengalaman menulis tanpa membuat
outline, karena keasyikan menulis akhirnya semua ingin ditulis di tengah proses
menulis. Dampaknya justru tulisan semakin ke sana kemari dan akhirnya tidak
selesai.
9. Fiksi berdasarkan imajinasi penulis. Meskipun berdasarkan
kisah nyata atau data lapangan asli, tetap saja fiksi ada bumbu-bumbu
penyedapnya.
10. Dimulai dari niat dan komitmen untuk memulai menulis dan
menyelesaikan tulisan. Tidak ada karya fiksi bagus yang tidak diselesaikan. Penulis
memiliki gaya penulisan yang berbeda. Tema bisa sama akan menjadi tulisan
berbeda dari yang lainnya.
11. Dalam hal ini fiksi tidak terbatas. Teori IPA bisa saja
menjadi dasar penulisan. Tugasnya penulis fiksi adalah menjadikan hal tersebut
menjadi pemicu bagi pembaca untuk mencari tahu lebih lanjut tentang kebenaran
yang sesungguhnya. Itu hakikat cerita fiksi yang sesungguhnya.
12. Untuk bisa menghidupkan cerpen atau cerber kuncinya
adalah membuat karakter tokoh atau unsur-unsur lain yang hidup. Caranya bisa
menggunakan teknik show don't tell. Selain itu bisa dengan terus mengasah
kemampuan menulisnya. Caranya ya teruslah menulis. Pengalaman saya pertama
menulis cerpen dulu ya kalau sekarang dibaca lagi pasti bikin senyum-senyum
geli sendiri.
Closing statement:
Bagaimanapun juga belajar terus akan menjadikan kita seterusnya sebagai pembelajar.
Salam Literasi💪💪💥
No comments:
Post a Comment